Menindik Telinga Anak Saat Masih Bayi Lebih Baik Dibandingkan Saat Ia Berusia Lebih Dari 11 Tahun, Ini Alasannya
RIAU24.COM - Menindik telinga Si Kecil sesungguhnya sudah menjadi semacam tradisi di masyarakat Indonesia. Tapi kapan sih waktu yang tepat untuk melakukannya?
Tidak sedikit para ibu yang dibuat galau oleh kontroversi soal pemilihan waktu untuk melakukan tindik bagi sang buah hati.
Ada yang mengatakan sebaiknya tindik dilakukan tak lama setelah lahir karena proses pemulihannya lebih cepat. Namun tak sedikit yang beranggapan, tindakan tindik harus menunggu hingga beberapa bulan atau bahkan setahun agar lebih aman.
Lantas mana yang benar?
Dengan menindik Si Kecil lebih awal, para orangtua cenderung lebih memerhatikan kondisi telinganya. Ibu tentu akan memastikan telinga bayi tidak mengalami infeksi atau masalah apa pun setelah ditindik.
Selain itu, melakukan tindik pada usia dini bisa meminimalisasi munculnya jaringan parut atau keloid pada telinga yang ditindik.
Menurut artikel dari Journal of Pediatric, keloid atau bekas luka tebal sering muncul pada telinga anak yang ditindik ketika berusia lebih dari 11 tahun.
Keloid terkadang bisa sulit untuk diobati. Bahkan bukan tak mungkin, dibutuhkan suntikan dan operasi untuk menghilangkannya.
Di sisi lain, para orangtua bisa lebih mudah memberi pengarahan kepada anak jika menunda untuk melakukan tindik hingga ia berusia, misalnya dua tahun. Di usia tersebut, anak sudah bisa dilarang untuk tidak memainkan antingnya sehingga mengurangi risiko terjadinya infeksi.