RIAU24.COM - Kota Pekanbaru masih banyak kebutuhan komoditi khususnya di sektor pangan yang ditopang daerah penyangga. Seperti untuk cabai, beras, telur, ayam, dan masih banyak lainnya banyak dipasok dari Sumatera Barat (Sumbar) dan Sumatera Utara (Sumut). 

Tetapi selain itu jengkol termasuk komoditi yang bernilai tinggi. Saat ini harga jengkol atau jering yang memiliki nama ilmiah Archidendron pauciflorum cukup digemari oleh warga Pekanbaru. 

Seperti yang diutarakan Sari, ibu rumah tangga yang tinggal di wilayah Kecamatan Tampan. "Jengkol termasuk sering beli. Minimal seminggu sekali. Karena memang di rumah semuanya suka," katanya, Kamis (10 Juni 2021).

Hanya saja saat ini harga jengkol yang dijual terbilang tinggi. "Lumayan mahal ya, Rp10 ribu cuma dapat 10 sampai 11 jengkol. Padahal dulu normalnya pernah 10 jengkol cuma dijual Rp5 ribu saja," kata Sari. 

Hal serupa dikatakan Lisa, karyawan swasta yang tinggal di Rumbai. Jengkol di Pekanbaru bernilai ekonomis tinggi. "Pernah cerita-cerita sama penjualnya, jengkol yang dijualnya itu juga berasal dari luar daerah, bukan dari Pekanbaru sendiri. Makanya harganya lumayan mahal," sebut Lisa. 

Meski harga jengkol cukup tinggi, Lisa mengakalinya dengan membatasi pembelian. "Ya pandai-pandai kita kalau biasanya beli banyak, sekarang separuhnya sana. Untuk sekedar melepas selera saja," sebutnya.