Saat Ketua KPK Firli Tidak Hadiri Debat Terbuka Dengan Dalih Untuk Menghentikan Polemik
RIAU24.COM - Debat terbuka antara Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dan Direktur Kampanye dan Sosialisasi Pemberantasan Korupsi (KPK) Giri Suprapdiono dibatalkan.
Pasalnya, hingga acara usai, Firli tidak menunjukkan hidungnya dan berdalih hal itu dilakukan untuk menghentikan polemik di ruang publik. Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi menggelar debat terbuka antara Firli dan Giri yang dipandu oleh peneliti dari Indonesia Corruption Watch (ICW), Kurnia Ramadhana. Debat ini digelar di ruang pers Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan dan disiarkan langsung di YouTube Jakartanicus.
Acara ini rencananya akan membahas Penilaian Uji Wawasan Nasional (TWK) yang mengakibatkan penonaktifan 75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak berhasil. “Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi akan menggelar debat terbuka berwawasan kebangsaan antara dua orang yang namanya disebut-sebut dalam sebulan terakhir, yakni antara Giri dan Firli,” kata Kurnia saat membuka debat, Jumat, 4 Juni.
Sebelum debat dimulai, kata Kurnia, surat undangan sudah resmi disampaikan ke KPK agar Firli bisa hadir. "Namun, kehadiran Pak Firli belum terlihat di ruangan ini," katanya.
Namun, setelah menunggu, Firli tidak muncul. Sehingga perdebatan tidak terjadi meski Giri Suprapdiono yang merupakan salah satu dari belasan pegawai difabel siap menjadi lawan bicaranya.
Mengapa terjadi perdebatan?