Menu

Studi Tunjukkan Kemungkinan 31% Lebih Tinggi Untuk Terserang Penyakit Pernapasan pada Pengguna Rokok Elektrik

Amerita 3 Jun 2021, 10:51
google ilustrasi
google ilustrasi

RIAU24.COM - Pengguna rokok elektrik memiliki kemungkinan lebih tinggi 30% untuk mengembangkan penyakit pernapasan seperti paru-paru kronik, efisema, bronkitis kronis, dan asma.

Data menunjukkan bahwa risiko penyakit kronis di antara pengguna e-rokok saat ini adalah 31% lebih tinggi dibandingkan dengan non-pengguna, sementara mantan pengguna e-rokok memiliki risiko 28% lebih tinggi.
zxc1

"Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah melihat peningkatan dramatis dalam penggunaan rokok elektrik di kalangan remaja dan dewasa muda," ujar rekan penulis studi, Andrew C. Stokes kepada UPI.

"Tren ini juga menunjukkan bahwa kita mungkin melihat peningkatan penyakit pernapasan saat remaja dan dewasa muda memasuki usia paruh baya, termasuk asma, COPD, dan kondisi pernapasan lainnya," kata Stokes yang menjabat sebagai profesor kesehatan global di Universitas Boston.

Bronkitis kronis sering terjadi pada perokok dan membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi pernapasan. Emfisema adalah kondisi progresif, juga didiagnosis pada perokok, yang menyebabkan penurunan kapasitas paru-paru.

zxc2
Keempat kondisi kronis menyebabkan kesulitan bernapas dan dapat mengancam jiwa, terutama jika tidak diobati.

Kira-kira satu dari lima pengguna saat ini didiagnosis dengan salah satu penyakit pernapasan, sementara 15% dari mantan pengguna sedang mengembangkannya.