Pemerintah Pangkas Pendapatan ASN, Said Didu: APBN Betul-betul Sudah Krisis
RIAU24.COM - Mantan Sekretaris BUMN, M Said Didu menanggapi soal pemerintah yang memotong pendapatan aparatur sipil negara (ASN). Dia juga menilai jika kondisi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sudah mengalami krisis.
Seperti disadur dari Rmol.id, Said Didu mengibaratkan kondisi APBN Indonesia sama dengan keluarga yang sedang meminta mengurangi makan karena pendapatan tidak cukup.
Dalam video yang diunggah akun Youtube pribadinya, dia juga membahas mengulas tentang anggaran yang tidak bisa diganggu. diantaranya, pembayaran utang, gaji ASN, dan ketiga dana taktis untuk bencana.
Menurutnya, jika gaji ASN sudah dipotong, maka kondisi keuangan negara sudah ada dalam keadaan mengkhawatirkan.
"Kebijakan Menkeu meminta Kementerian dan Lembaga menghemat dan memotong pendapatan ASN menunjukkan bahwa APBN betul-betul sudah krisis," kata dia.
Said Didu kemudian menyinggung tentang penyebab krisisnya sumber keuangan, yaitu tingginya utang luar negeri dan tidak tercapainya target pendapatan pajak negara.
Masih menurut Said Didu, biasanya jika sedang terjadi defisit yang dipotong adalah biaya perjalanan luar kota, operasional teknis lainnya. Kata Said, baru terjadi di pemerintahan Jokowi kebijakan pemotongan gaji ASN dipotong.
"APBN kita sudah sulit jangan berkelit, karena pendapatan dan utang tidak bisa menutupi kebutuhan anggaran," ucapnya lagi.
Setelah tunjangan hari raya PNS mengalami potongan, Menteri Keuangan Sri Mulyani akan memotong gaji ke 13. Dia juga meminta Badan, Kementerian dan lembaga negara untuk menghemat pengeluaran anggaran tahun 2021.