Terungkap, Besarnya Bantuan Amerika Untuk Israel, Sebagian Besar Untuk Beli Senjata Yang Digunakan Membunuh Rakyat Palestina
RIAU24.COM - Sejak Perang Dunia Kedua, Israel tercatat sebagai negara penerima bantuan luar negeri terbesar dari AS. Lalu apa saja yang diterima Israel dan digunakan untuk apa saja bantuan itu?
Pada tahun 2020, AS memberikan US$3,8 miliar (sekitar Rp55 triliun) dalam bentuk bantuan kepada Israel. Ini merupakan bagian dari komitmen tahunan jangka panjang yang dibuat di masa pemerintahan Presiden Barack Obama.
Dilansir BBC, hampir seluruh bantuan yang disalurkan tahun lalu adalah bantuan militer, menurut according to the Congressional Research Service (CRS).
Kesepakatan yang diteken oleh mantan Presiden Obama pada 2016 itu direncanakan berlaku hingga tahun 2028. Dengan demikian total bantuan militer yang akan diterima Israel mencapai US$38 miliar (sekitar Rp546 triliun). Jumlah ini lebih besar dibanding kesepakatan di bawah mantan Presiden George W Bush, totalnya US$30 miliar selama satu dekade.
Di samping itu, tahun lalu AS memberikan bantuan US$5 juta untuk penempatan migran di Israel. Negara itu menerapkan kebijakan yang telah lama berlaku untuk menerima orang Yahudi dari negara-negara lain sebagai warga negara Israel.
Dari dana US$3,8 miliar yang diberikan kepada Israel pada tahun 2020, sebanyak US$500 digunakan untuk pertahanan rudal, termasuk investasi sistem Kubah Besi dan sistem-sistem lain yang dapat mencegat serangan roket ke wilayah Israel.
Tahun lalu, Israel juga membeli delapan pesawat Boeing 'Pegasus' KC-46A dengan harga diperkirakan mencapai US$2,4 miliar. Pesawat itu mampu mengisi bahan bakar di udara seperti untuk pesawat F-35 .
Selain itu, Israel membelanjakan dana jutaan dolar bersama AS untuk mengembangkan teknologi militer, misalnya sistem untuk mendeteksi terowongan yang digunakan untuk menyusup ke wilayah Israel.
Ada sejumlah alasan mengapa Amerika Serikat memberikan bantuan begitu besar kepada Israel, di antaranya adalah komitmen historis mulai dari ketika AS memberikan dukungan atas pembentukan negara Yahudi pada tahun 1948.
Lagi pula, Israel dianggap AS sebagai sekutu penting di Timur Tengah - mempunyai tujuan bersama dan komitmen sama terhadap nilai-nilai demokratis.
Congressional Research Service (CRS) mengatakan: "Bantuan luar negeri AS telah menjadi komponen penting dalam menyatukan dan memperkokoh hubungan itu. Para pejabat AS dan banyak wakil rakyat telah lama menganggap Israel sebagai mitra penting di kawasan."***