Menu

Merasa Tak Pandai Dalam Urusan Kemanusiaan, Albert Einsten Pernah Tolak Tawaran Jadi Presiden Israel

Rizka 24 May 2021, 10:53
Google
Google

RIAU24.COM -  Albert Einsten, ilmuwan yang dikenal sebagai Bapak Relativitas, ternyata punya cerita menarik yang berkaitan dengan dunia politik. Suatu ketika, dia pernah diminta menjadi presiden Israel kedua, beberapa tahun setelah Perang Dunia Kedua berakhir.

Penawaran tersebut bermula dari rekomendasi Chaim Weizmann, presiden pertama Israel, yang mengatakan bahwa Einstein adalah orang Yahudi terhebat yang masih hidup kala itu. Jadi, setelah kematian Weizmann pada 9 November 1952, Einstein, yang tampaknya cocok, diharapkan jadi penerus.

Kedutaan besar Israel kemudian mengirim surat kepada Einstein, yang secara resmi menawarkannya posisi presiden. Einstein pun dijanjikan bahwa, dia tidak perlu khawatir, posisi pentingnya sebagai presiden tidak akan mengganggu kepentingannya yang lain.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel turut meyakinkan Einstein bahwa meski menjabat sebagai presiden, kebebasannya dalam dunia riset ilmiah tetap bisa dilakukan dan bahkan difasilitasi. Hal ini karena publik sepenuhnya sadar akan pentingnya karya ilmiah Einstein, terutama dalam bidang fisika.

Terlepas dari usia Einstein yang sudah tua, 73 tahun saat itu, dia tetap menjadi pilihan utama atas berbagai pertimbangan. Salah satu pertimbangan utamanya ialah karena Einstein adalah profesor keturunan Yahudi paling masyhur (tentu saja karena dia juga yang terbaik di bidangnya dan memiliki otak jenius) yang mengungsi dari Jerman ke Amerika Serikat selama Adolf Hitler berkuasa.

Selain itu, kepemimpinan Einstein sebagai salah satu pendiri Universitas Ibrani Yerusalem diharapkan akan berguna bagi perkembangan Israel. Dia adalah pendukung gerakan Zionis. Dia bahkan mungkin bisa menghitung matematika ekonomi negara dan memahaminya.

Halaman: 12Lihat Semua