Tenggelamnya KRI Nanggala Membuat Dunia Menyoroti Kurangnya Militer Indonesia
Laksamana Muda Frans Wuwung pernah menjadi kepala mesin KRI Nanggala-402, dan mengaku bangga ketika bekerja di kapal tersebut sejak tahun 1981 hingga 1985.
Wuwung mengatakan awak kapal selam harus melalui proses pelatihan dan seleksi yang ketat sebelum diizinkan bekerja di kapal tersebut. “Kapal selam adalah bagian besar dari hidup saya dan pengalaman hidup saya. Mereka tidak bisa dipisahkan, "katanya. “Saya tidak pernah berhenti menangis, sejujurnya, sejak kapal itu hilang. Rasanya seperti kenangan masa mudaku telah tenggelam bersamanya. Dan, yang lebih memilukan, adik-adikku, orang-orang terbaik bangsa ini, harus gugur bersama dengan kapal legendaris ini. ”