Industri Bubble Tea Amerika Dalam Krisis Karena Menghadapi Kekurangan Bola Boba
RIAU24.COM - Pecinta bubble tea di Amerika Serikat mengalami kesulitan akhir-akhir ini untuk membuat boba mereka.
Karena pandemi Covid-19, logistik untuk pasokan bola-bola alias mutiara bubble tea terpengaruh dengan banyak toko boba yang tidak memiliki cukup pasokan untuk bertahan hingga musim panas.
Seperti dilansir NPR, kelangkaan bola-bola boba di negara itu telah terjadi selama berbulan-bulan karena masalah logistik.
Diketahui, ada banyak pengiriman dari Asia ke Amerika Utara tetapi tidak memiliki kapasitas pemrosesan yang cukup untuk benar-benar memasukkannya ke Amerika Serikat.
zxc1
Oliver Yoon, wakil presiden penjualan dan pemasaran global untuk Boba Direct, pemasok bahan bubble tea menjelaskan bahwa telah terjadi arus masuk yang sangat besar dari kontainer yang datang dari luar negeri ke Amerika Serikat karena aktivitas e-commerce yang booming karena banyak yang tinggal di rumah karena pandemi.
Namun, tidak ada cukup tenaga kerja untuk membantu mengeluarkan peti kemas ini dari kapalnya masing-masing.
Sayangnya, keterlambatan pemrosesan pengiriman ini menyebabkan banyaknya operator toko bubble tea di Amerika Serikat.
Sebagian besar bisnis kecil, banyak pemilik toko boba ingin sekali memenuhi permintaan pelanggan ketika ada kelangkaan pasokan.
zxc2
Selain itu, kelangkaan pasokan datang pada saat yang genting bagi bisnis-bisnis ini karena banyak yang berusaha memulihkan diri dari bisnis yang hilang karena pandemi.
Setelah penurunan kasus Covid-19 serta peluncuran vaksin, banyak orang Amerika tidak lagi terkurung di rumah mereka, oleh karena itu ada peningkatan permintaan untuk gerai makanan seperti toko bubble tea.