Betrand Peto dan Adik-adiknya Naik Gajah, Namun Sebenarnya Bolehkah Gajah Ditunggangi?
RIAU24.COM - Betrand Peto dan adik-adiknya Thalia dan Thania diketahui sedang berlibur ke Bali bersama orang tua mereka.
Mulanya, ketiga anak Ruben Onsu itu menyusul ibu mereka yang sedang bekerja di Bali, seperti dikutip dari unggahan Betrand Peto pada 5 Mei lalu.
zxc1
"Ikut bunda kerja ke Bali," tulisnya dalam unggahan foto yang memperlihatkan Betrand dan seluruh tim The Onsu dalam sebuah pesawat.
Baik Sarwendah dan Betrand Peto aktif mengunggah aktivitas mereka selama di Bali lewat Insta Stories. Dalam sebuah unggahan, tampak Betrand dan adik-adiknya sedang menaiki gajah.
Lantas, apakah gajah binatang yang boleh dinaiki penumpang?
Dilansir dari phinemo.com, pembawa berita Metro Tv, Iqbal Himawan, juga ikut menyuarakan ketidaksetujuannya dengan gajah yang ditunggangi.
zxc2
Hal senada pun diungkapkan oleh pendiri perusahaan perjalanan Interpid Travel, Geoff Manchester. Geoff mengajak wisatawan untuk lebih kritis memahami betapa menyakitkannya proses domestifikasi gajah.
“Gajah tak pernah didomestifikasi seperti anjing dan kuda. Meski lahir di penangkaran, gajah tetap hewan liar, dan orang harus ‘menghancurkannya’ supaya ia dapat dikendarai turis dan melakukan pertunjukkan,” katanya.
Meskipun di Indonesia menunggangi gajah masih sering dijumpai, alangkah lebih baik jika kita terlebih dahulu mengetahui seluk beluk dan sebab akibatnya pada hewan itu sendiri.
Tak banyak yang tahu, untuk menjinakkan gajah-gajah tersebut, para pawang harus merantai agar ruang geraknya terbatas. Mereka dipukuli, dilukai, dipaksa bertindak sesuai perintah. Alasan semua ini adalah untuk mengubah perilaku gajah agar lebih disiplin.
Dilansir dari Kumparan.com, para pelatih biasanya melatih para gajah sejak mereka masih muda. Mereka juga umumnya menerapkan hukuman apabila gajah tidak mampu mengikuti instruksi yang diberikan. Hukuman tersebut bisa berupa pukulan atau konsekuensi tidak diberi makan.