Menu

Lebih Dari 30 Sekolah du Palestina Rusak Akibat Serangan Udara Israel

Muhammad Iqbal 14 May 2021, 18:21
Foto : Aljazeera
Foto : Aljazeera

 “Kemanusiaan terus memberikan bantuan di lapangan tetapi ketidakamanan saat ini secara signifikan membatasi pengiriman layanan penting, termasuk tanggapan COVID-19 yang sedang berlangsung,” kata Jens Laerke, juru bicara OCHA.


 'Saya belum tidur selama tiga hari terakhir'

 Maha Hussaini, seorang aktivis hak asasi manusia di Jalur Gaza, berbicara dengan Al Jazeera merinci pengalamannya dalam menghadapi pemboman Israel yang sedang berlangsung.

 “Saya belum tidur selama tiga hari terakhir karena penembakan semakin intensif pada malam hari.  Kadang kami bisa membeli makanan atau memesan kiriman tapi kebanyakan toko tutup karena juga dibombardir, ”katanya.

 Hussaini mengatakan bagian utara Jalur Gaza telah menyaksikan serangan "paling kejam" semalam, dengan jet tempur, tank dan penembakan artileri "semua membom satu daerah di 62 kilometer" (39 mil).

Sambungan berita:  
Halaman: 345Lihat Semua