Kasus Kematian Benjamin Eastman, Remaja yang Dibunuh Sahabatnya karena Seorang Gadis
Keesokan harinya, ayah Benjamin dihubungi oleh seorang teman yang kebetulan akan melakukan pekerjaan di belakang perkemahan milik keluarga Marquez, dia berjanji akan membantu mencari keberadaan Benjamin. Benar saja, tak lama sesudahnya, BJ mendapat telpon dari temannya itu, mengatakan bahwa mereka telah menemukan sesuatu yang tampak seperti kuburan dangkal. Gundukan tanah itu tampak masih basah, terlebih sebuah potongan salib tampak jatuh di atasnya.
Para detektif langsung menuju ke TKP, mereka menggali bongkahan tanah itu dan menemukan jasad yang kemudian diidentifikasi sebagai Benjamin Eastman. Hancur sudah harapan BJ untuk bertemu anak kesayangannya yang biasa ia panggil "baby bird".
Otopsi mengungkapkan bahwa Benjamin meninggal akibat trauma benda tumpul. Tak sendiri, Marquez menghajar Benjamin ditemani oleh saudara laki-laki tirinya, Adamson. Saat ditanyai berapa kali mereka menendang Benjamin, Adamson menjawab "sekitar seratus kali".
Detail-detail pembunuhan Benjamin kian terungkap. Sebelum dia tewas, Marquez dan Adamson melakukan pelecehan seksual terhadap Benjamin dengan sebuah tongkat dan membenturkan kepala remaja malang itu dengan batu. Penyiksaan itu berlangsung selama 45 menit, bayangkan betapa sadisnya mereka menyiksa Ben.
Marquez yang saat itu masih berusia 16 tahun (dianggap hukum masih di bawah umur) diadili layaknya orang dewasa, hakim tak lagi mempertimbangkan usianya, dia dihukum 34 tahun penjara. Sedangkan kakak tirinya, Adamson yang saat itu berusia 21 tahun, dijatuhi hukuman penjara selama 47 tahun.
Keduanya didakwa atas pembunuhan tingkat pertama, perusakan jasad, pelecehan, dan merusak barang bukti. Hingga saat ini motif pembunuhannya tak pernah diungkapkan, namun beredar kabar bahwa pertikaian di antara keduanya bermula dari seorang gadis.