Menu

Harga Sawit di Riau Naik Rp 46,62/Kg, Berikut Ini Penyebabnya

Muhammad Iqbal 11 May 2021, 11:30
Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan (Disbun) Riau, Defris Hatmaja
Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan (Disbun) Riau, Defris Hatmaja

RIAU24.COM - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Riau periode 12-18 Mei 2021 terjadi kenaikan.

Untuk diketahui, kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10 - 20 tahun sebesar Rp 46,62/Kg atau mencapai 1,85% dari harga minggu lalu. Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu kedepan naik menjadi Rp 2.563,75/Kg.

Kabid Pengolahan dan Pemasaran Disbun Riau, Defris Hatmaja mengatakan ada beberapa faktor penyebab naiknya harga sawit untuk sepekan mendatang, yakni faktor internal dan eksternal.

"Untuk faktor internal, naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikkan harga jual CPO dan kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data," kata Defris, Selasa, 11 Mei 2021.

Untuk harga jual CPO, PT. PTPN V mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 318,40/Kg, PT. Sinar Mas Group mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 176,59/Kg,  PT. Asian Agri Group mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 296,52/Kg,  PT. Citra Riau Sarana mengalami kenaikkan harga sebesar Rp 327,80/Kg dari harga minggu lalu.

Sedangkan untuk harga jual Kernel, PT. Asian Agri Group mengalami kenaikkan harga sebesar Rp. 80,00/Kg, PT. Citra Riau Sarana mengalami kenaikkan harga sebesar Rp. 104.18/Kg dari harga minggu lalu.

"Sementara dari faktor eksternal, naiknya harga TBS minggu ini karena harga  minyak sawit mentah (Crude PalmOil/CPO) berhasil melesat dan mencetak rekor kenaikan dalam sepekan," kata dia lagi.

Setelah pada awal pekan diprediksi bakal terkoreksi seiring minimnya katalis dan sentimen kasus Covid-19 di India yang semakin memburuk, harga CPO malah berhasil melonjak tinggi sampai perdagangan Jumat lalu.

"Pada penutupan perdagangan Jumat (7/5/2021), harga kontrak pengiriman Juli yang aktif ditransaksikan di Bursa Malaysia Derivatif Exchange melesat 5,03% ke RM 4.427/ton. Harga ini merupakan yang tertinggi setidaknya dalam 10 tahun terakhir," jelasnya.

Adapun dalam sepekan, lanjut Defris, harga kontrak (futures) CPO berhasil melonjak 14,45% dan kembali menembus level psikologis RM 4.000/ton. Setelah langsung 'tancap gas' pada Senin, 3 Mei 2021, harga CPO tercatat satu kali melorot, yakni pada Selasa (4/5) di harga RM 4.042/ton.

"Setelah itu, harga minyak nabati ini terus menanjak selama 3 hari beruntun. Kenaikan harga CPO pekan ini didorong oleh sentimen positif, sebut saja, oleh naiknya harga komoditas pertanian lain dan melesatnya harga minyak mentah," tutupnya.