Serang Warga Palestina Sedang Shalat di Masjidil Aqsa, Anggota DPR Ini Kecam Kelakuan Tentara Israel
RIAU24.COM - Sekitar 200 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi Israel di Yerusalem Timur. Demikian laporan kantor berita Palestina, WAFA, pada Jumat malam.
Bentrokan paling kejam terjadi di dekat Masjid al-Aqsa , di mana peluru karet, granat kejut, dan gas air mata digunakan polisi Israel untuk melawan massa Palestina. Setelah itu, lebih dari 200 petugas menyerbu halaman dan ruang sholat masjid, memaksa jamaah meninggalkan bangunan itu.
Seorang pria asal Jenin Palestina, kehilangan matanya akibat serangan brutal pasukan Israel di Masjid Al-Aqsa beberapa waktu lalu.
“Kekejaman zionis semakin membabi-buta, bahkan di waktu Ramadhan ini mereka terus mengintimidasi dan menghalang-halangi muslim Palestina untuk beribadah di masjid Al-Aqsa,” ungkap akun Instagram @actforhumanity.
“Sahabat, jangan sampai butanya hati kita membuat jutaan saudara Palestina buta hingga kehilangan matanya. Ayo bantu mereka yang kini sedang berduka!” papar actforhumanity.
Merespons kondisi ini, Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta mengecam keras tindakan Polisi Israel yang dilaporkan menyerang warga Palestina pada Jumat malam (7/4) di Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem Timur kompleks Al-Aqsa yang menyebabkan sedikitnya 53 orang sipil terluka.
Dia menganggap, tindakan aparat Israel tersebut adalah kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan yang nyata. Baca juga: AS Serukan Ketenangan saat Polisi Israel Tembaki Warga Palestina di Al-Aqsa
"Saya melihat video yang beredar, aparat Israel melempar granat kejut ke arah kerumunan yang terdapat anak-anak dan perempuan. Ini jelas pelanggaran yang terang-terangan terhadap hak asasi manusia, ini bentuk teror yang keji. Saya berharap PBB dan komunitas internasional segera bertindak untuk menghentikan kekerasan terhadap warga sipil Palestina," ujarnya, Sabtu (8/5/2021).
Wakil Ketua Fraksi PKS ini berharap Pemerintah Indonesia, dimana Republik Indonesia menjadi anggota Komisi HAM PBB terus proaktif dapat mendorong komunitas internasional melakukan upaya menghentikan kekerasan Israel dan mendorong ada perlindungan terhadap Masjid Al-Aqsa.
"Kompleks Masjid Al-Aqsa punya status hukum yang jelas dan dilindungi. Saya berharap PBB dan komunitas internasional segera melakukan upaya untuk mencegah pelanggaran oleh pihak Israel berlanjut. Masjid Al-Aqsa ada salah satu situs suci ummat Islam, tindakan provokasi terhadapnya bisa memicu kemarahan ummat Islam sedunia," tegas dia.
Selain itu, Sukamta juga meminta Pemerintah Indonesia terus mendukung upaya kemerdekaan Palestina dan memberikan bantuan kemanusiaan yang diperlukan rakyat Palestina.***