Pernah Disebut Sebagai Keajaiban Dunia, Air Terjun Terbesar di Afrika Ini Kering Kerontang, Ini Penyebabnya
Dilansir BBC Indonesia, Presiden Zambia, Edgar Lunggu, kala itu mengatakan bahwa mengeringnya air terjun jadi "pengingat yang mencolok tentang apa ang dilakukan oleh perubahan iklim pada lingkungan kita".
Pengamat pola cuaca di Cekungan Zambezi percaya bahwa perubahan iklim mengakibatkan penundaan musim hujan, membuat hujan turun lebih besar dan intens.
Hal ini membuat penyimpanan air di wilayah tersebut semakin sulit, dan dampak musim kemarau yang berkepanjangan semakin merugikan manusia dan lingkungan.
Laporan PBB tentang kondisi iklim di Afrika pada 2019 menunjukkan gambaran yang mengkhawatirkan bagi benua yang populasinya diprediksi meningkat dua kali lipat pada abad berikutnya.
Berbicara pada peluncuran laporan pada Oktober 2020, Sekretaris Jenderal Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) Petteri Taalas mengamati: "Perubahan iklim memiliki dampak yang semakin besar di benua Afrika, berdampak besar pada kelompok rentang, dan berkontribusi pada kerawanan pangan, perpindahan populasi dan tekanan pada sumber daya air.
"Dalam beberapa bulan terakhir, kami telah melihat banjir yang menghancurkan, invasi belalang gurun dan sekarang menghadapi momok kekeringan yang membayangi karena peristiwa La Niña."