Kebakaran Belasan Tangki yang Berisi Minyak, Tewaskan 7 Orang dan Melukai 14 Orang Lainnya di Kabul
RIAU24.COM - Kobaran api yang membakar tangki yang berisi bahan bakar di tepi utara ibukota Afghanistan, Kabul, telah menewaskan tujuh orang dan melukai 14 lainnya.
Penyelidik menyisir lusinan kapal tangki yang membara pada hari Minggu dan sebuah pompa bensin yang terjebak dalam api yang berkobar di daerah itu Sabtu malam, kata juru bicara kementerian dalam negeri Tariq Arian.
Arian mengatakan pihak berwenang masih menyelidiki bagaimana kebakaran itu dimulai dan belum mengetahui penyebabnya, tetapi dia mengesampingkan "insiden teroris".
Itu terjadi pada hari yang sama ketika Amerika Serikat dan NATO secara resmi memulai fase terakhir penarikan dari Afghanistan, mengakhiri pertempuran militer selama hampir 20 tahun.
Sebanyak 2.500 hingga 3.500 tentara AS dan sekitar 7.000 pasukan sekutu NATO akan keluar dari Afghanistan selambat-lambatnya pada 11 September, sebagai peringatan 20 tahun serangan di AS yang pertama kali membawa mereka ke negara itu.
Arian mengatakan, kebakaran bermula ketika percikan api yang membakar kapal tanker bahan bakar. Beberapa kapal tanker di dekatnya dengan cepat dilalap, mengirimkan api raksasa dan gumpalan asap ke langit malam sebelum api berpindah ke beberapa rumah dan pom bensin di dekatnya. Beberapa bangunan hancur dan listrik di sebagian besar Kabul, yang biasanya hanya memiliki kekuatan sporadis, padam.
Korban yang terluka kebanyakan dirawat karena luka bakar di rumah sakit setempat. Pengemudi truk pada hari Minggu memblokir jalan menuju daerah tersebut, menuntut pemerintah memberikan kompensasi.
Seorang pengemudi, Haji Mir, mengatakan ledakan itu memekakkan telinga saat truk berbaris memasuki kota. “Ledakan pertama terdengar seperti ledakan ranjau,” katanya. "Ada api yang ditembakkan dari satu truk dan kemudian truk kedua meledak, dan yang ketiga." Dia memperkirakan sebanyak 100 truk mungkin telah terbakar.
zxc2
Obaidullah, seorang penduduk di daerah itu, mengatakan bola api itu sangat besar. Keluarga dan tetangganya lari ke pekarangan mereka.
“Api menerangi langit,” katanya. “Pengemudi berteriak bahwa rekan pengemudi mereka terjebak dan terbakar.”
Petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi tetapi kapasitas mereka terbatas dan butuh waktu berjam-jam untuk mengendalikan api. Pada Minggu pagi, api masih menyala dari reruntuhan yang membara. Pada pertengahan Februari lalu, kebakaran besar terjadi di perbatasan antara Afghanistan dan Iran yang melibatkan ratusan truk dan peti kemas senilai jutaan dolar setelah sebuah truk bahan bakar meledak. Sedikitnya 17 orang terluka.