Menu

Misteri Pulau Socotra, Habitat Alien Hingga Dajjal yang Terisolasi Sejak 20 Juta Tahun Lalu

Devi 9 May 2021, 09:23
Foto : Solo Pos
Foto : Solo Pos

RIAU24.COM -  Kita tahu, Bumi dipenuhi dengan tempat-tempat yang aneh dan misterius, tetapi ada satu pulau yang menawarkan pemandangan yang seolah-olah kita sedang berada di planet lain, yaitu Pulau Socotra

Pulau Socotra di Yaman, menyimpan banyak misteri. Pulau yang juga terletak di Samudera Hindia ini merupakan salah satu pulau misterius di dunia. Socotra memiliki beberapa julukan, mulai dari the lost world, pulau alien, hingga menjadi tempat pengasingan atau persembunyian dajjal. 

Kepulauan kecil ini seperti tak terpengaruh oleh waktu dan tidak pernah berubah selama ribuan tahun.  

Dihimpun dari berbagai sumber, julukan Pulau Socotra sebagai tempat persembunyian dajjal sudah dipercaya banyak orang. Dalam sebuah hadis sahih dikatakan, kalau secara tidak langsung Nabi seolah menunjukkan lokasi Socotra sebagai tempat berdiamnya Dajjal. 

Socotra ditinggali oleh 25 spesies tumbuhan langka yang lebih dari sepertiganya adalah endemik (tidak ada di tempat lain). 
Bukan hanya tanaman, tingkat endemik yang sangat tinggi juga terjadi pada beberapa hewan di Socotra. Sebagai contohnya, sekitar 90% spesies reptil dan 95% spesies siput daratan di Socotra tidak ditemukan di tempat lain di Bumi. 

Dilansir Mirror, sepertiga dari 825 spesies tumbuhan, 90 persen spesies reptil dan 95 persen spesies siput di Socotra tidak ditemukan di tempat lain di dunia menurut UNESCO, yang menambahkan kepulauan itu ke dalam daftar Situs Warisan Dunia karena keindahan alamnya.

Lokasi syuting film Alice in Wonderland ini juga diyakini sebagai salah satu bagian dari benua super Gondwana, benuasuper yang pernah ada selama era Neoproterozoikum hingga periode Jurasik. Namun, pulau tersebut bergeser memisahkan diri menjadi pulau mandiri sejak 20 juta tahun yang lalu. 

Salah satu tumbuhan yang paling mencolok keganjilannya di Socotra adalah pohon darah naga atau dracaena cinnabari Pohon berbentuk payung yang nyentrik ini memiliki getah berwarna merah yang dianggap sebagai darah naga oleh penduduk lokal. 

Dalam legenda, pohon ini disebut berasal dari seekor naga yang diubah menjadi pohon karena menghancurkan surga. 

Pohon naga ini memiliki bentuk yang cukup unik, sekilas menyerupai jamur raksasa dengan daun berwarna hijau. Secara ilmiah, pohon ini diberi nama Dracaena Cinnabari. 

Pada zaman dahulu, getah dracaena cinnabari sering kali dicari sebagai obat, pewarna, dan kosmetik. Sementara saat ini digunakan sebagai cat dan pernis. Selain pohon darah naga, tumbuhan endemik lainnya di Socotra adalah sukulen raksasa (dorstenia gigas), moraceae, pohon mentimun (dendrosicyos socotranus), delima socotra yang langka (punica protopunica), aloe perryi, dan boswellia socotrana.

Meski termasuk ke dalam wilayah Yaman, Pulau Socotra terletak 340 km dari daratan utama negara tersebut. Pulau Socotra sendiri merupakan pulau terbesar dari Kepulauan Socotra yang terdiri atas empat pulau. 

Saking jauhnya dan sulit dicapai oleh pelaut, pulau Socotra terisolasi secara geografis. Bahkan untuk penduduk Yaman sendiri, pulau itu dianggap asing. Meski alamnya terkesan seperti “pulau alien”, Socotra sudah ditinggali oleh manusia.  Pulau itu ditempati sekitar 44.000 jiwa penduduk yang menggunakan Bahasa Soqotri. Bahasa Arab menjadi bahasa resmi di pulau ini, kebanyakan orang berbicara bahasa Socotri tidak tertulis yang berasal dari zaman pra-Islam. 

Untuk menuju Pulau Socotra, turis bisa terbang menuju Seiyun di Yaman dari Kairo, Mesir. Dari sana, ada Yemen Airways yang mengantarkan para wisatawan ke pulau alien ini. Sebelum mengunjungi Socotra, alangkah baiknya untuk memeriksa jadwal penerbangan, karena durasinya penerbangannya hanya satu kali dalam seminggu. 

Meskipun pulau ini terisolasi oleh dunia luar, saat ini Socotra sedang diperebutkan oleh pemerintah Yaman dan kelompok pemberontak. Karena kondisi itulah, menyulitkan wisatawan yang ingin mengunjungi Pulau Alien tersebut. Pulau satu ini juga jarang dikunjungi oleh orang-orang di luar Socotra, sehingga apa pun yang terdapat di dalamnya seolah tak pernah terusik. Letaknya yang aneh, mungkin menjadi alasan mengapa Socotra tidak pernah masuk dalam daftar kunjungan wisata. 

Secara geografis, pulau satu ini berada berada 240 km di timur Tanduk Afrika (Somalia). Sedangkan jika dilihat dari Yaman, Socotra berada 380 km di sebelah selatan. Tapi meski begitu, pulau Socotra sudah sejak lama dinobatkan sebagai salah satu warisan dunia oleh UNESCO.