Menu

Ibu yang Curiga Tetangga Kaya karena Babi Ngepet Digeruduk Warga yang Gregetan, Akhirnya Minta Maaf

Muhammad Iqbal 29 Apr 2021, 10:38
Babi ngepet yang heboh di Depok, Jawa Barat. (Foto: Internet)
Babi ngepet yang heboh di Depok, Jawa Barat. (Foto: Internet)

RIAU24.COM - Belakangan ini, babi ngepet atau babi jadi-jadian yang ada di Depok, Jawa Barat menjadi ramai dibicarakan. Bahkan, pihak Kemenag dan LIPI, memastikan tidak ada yang namanya babi ngepet.

Dilansir dari Detik.com, Kamis, 29 April 2021, ada seorang ibu yang digeruduk warga dan kemudian meminta maaf gegara menuding tetangganya ikut pesugihan babi ngepet.

Dia sendiri mencurigai tetangganya menjalani ritual pesugihan babi ngepet lantaran si tetangga yang dia maksud ini menganggur tetapi uangnya banyak. Ibu yang bernama Wati tersebut akhirnya meminta maaf setelah digeruduk warga. Dia pun mengaku menyesali ucapannya menuding tetangganya yang menganggur tapi kaya.

Syarif Nurzaman, Ketua RW 10 Kampung Baru, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menceritakan peristiwa tersebut. Awal mula warganya bernama Wati tersebut datang ke lokasi viral babi ngepet di Depok. Wilayahnya dengan lokasi babi ngepet ini memang di perbatasan antara Kabupaten Bogor dan Depok, sehingga tidak terlalu jauh.

"Begitu babi ngepet itu ditangkap, datanglah warga saya Wati ini ke sana. Dia bikin pernyataan begini-begini, 'Saya sudah syareatin. Akhirnya babi ngepet ini ketangkep', gitu," kata Nurzaman, Rabu, 28 April 2021.

Kepada warga Depok di lokasi kejadian, Wati menyatakan dirinya seperti 'orang pintar'. Dia telah melakukan ritual sebelumnya, sehingga akhirnya sosok yang disebut warga babi ngepet ini bisa tertangkap.

"Nah (oleh warga) ditanyalah dia, Ibu dari mana, 'Saya dari Kampung Baru'. Nah di sana timbul salah persepsi, babi ngepet ini diisukan dari Kampung Baru," jelas Nurzaman.

Warga Kampung Baru Ragajaya pun tidak terima dan merasa wilayahnya dicemarkan oleh Ibu Wati. Warga pun menggeruduk rumahnya. "Warga Kampung Baru itu merasa tidak senang, katakanlah pencemaran nama baik kampungnya. Akhirnya ingin menuntutlah kepada Ibu Wati ini. Akhirnya massa membeludak. Saya berusaha melerai dan saya bilang Ibu Wati harus klarifikasi tentang ini, dan terjadilah klarifikasi itu," terang Nurzaman.

"Saya juga sebenarnya geregetan sama Ibu Wati ini karena beliau mengatakan menaburkan sesuatulah di lokasi. Nah, sedangkan saya pertanyakan siapa orangnya yang jadi babi ngepet itu yang ditaburin rumahnya itu, dia tidak memberikan jawaban sampai sekarang," sambungnya.

Pada Selasa, 27 April, di kediaman Ketua RT 02 RW 10, Ibu Wati pun menyampaikan permintaan maaf. Agenda itu disaksikan banyak warga Kampung Baru yang menuntut kejelasan.

"Banyak sekali warga di situ warga Kampung Baru yang ingin minta kejelasan di rumah RT kami di RT 02 RW 10," ujar Nurzaman.

Menurut Nurzaman, warga sudah menerima permintaan maaf Ibu Wati. Namun tidak sedikit pula yang belum puas karena Ibu Wati belum mengungkap siapa sosok warga yang dia tuding jadi babi ngepet tersebut.