Begini Sulitnya Mencari Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Dirancang Memang Untuk Tidak Ditemukan
Angkatan-angkatan laut dunia memiliki prosedur terencana untuk memeriksa dan memulai pencarian jika sebuah kapal selam berhenti melapor.
Prosedur ini akan segea dilakukan saat laporan tidak dilakukan. Otoritas akan segera berganti dari prosedur yang dinamai SUBLOOK (pencarian kapal selam) ke prosedur SUBMISS (kapal selam hilang).
Lalu, jika tidak ada harapan lagi atau ada bukti telah terjadi kecelakaan, ada prosedur SUBSUNK (kapal selam tenggelam).
Sebanyak apa pun jumlah pencari dan seberapa canggih pun sensor yang mereka miliki, akan selalu ada ruang ketidakpastian, dan bisa jadi sangat besar.
Semakin cepat kapal selam itu bergerak, semakin lama jangka waktu sejak kontak terakhir, semakin besar ruang ketidakpastian itu.
Kapal selam memiliki pelampung indikator yang dapat dilepaskan untuk memberi tahu posisinya saat terjadi kecelakaan. Ini tentu saja jika kecelakaan itu tidak menghalangi kemampuan awak untuk melepaskan pelampung.