Rusia akan Tarik Pasukannya di Perbatasan Ukraina Mei Mendatang, Presiden Volodymyr Zelensky Tanggapi dengan Bijak
RIAU24.COM - Rusia akan mengakhiri penumpukan militernya di perbatasan timur Ukraina pada Mei mendatang, Kamis (22/4).
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengatakan bahwa tujuan distrik militer di sana telah tercapai sepenuhnya.
zxc1
"Pasukan telah menunjukkan kemampuan untuk memastikan pertahanan negara yang dapat diandalkan," katanya.
Shoigu mengatakan militer memiliki waktu hingga 1 Mei untuk kembali dari latihan militer dan harus mulai merencanakan pengembalian pasukan pada hari Jumat, (23/4).
Perencanaan ini termasuk mencatat hasil pemeriksaan mendadak dan menempatkan peralatan di Pogonovo untuk digunakan dalam Zapad-2021. Latihan militer akan berlangsung pada bulan September.
zxc2
"Pada 1 Mei 2021, kembalikan personel Tentara ke-58 dari Distrik Militer Selatan, Tentara ke-41 dari Distrik Militer Pusat, ke-7, Penyerangan Lintas Udara ke-76 dan Divisi Lintas Udara ke-98 dari pasukan lintas udara ke titik penempatan permanen mereka," Shoigu memerintahkan.
Penumpukan pasukan dan peralatan militer di dekat perbatasan timur Ukraina dan wilayah Krimea yang dianeksasi tampaknya mengukur respons Ukraina, Amerika Serikat, dan Eropa.
Presiden AS Joe Biden menyuarakan keprihatinan tentang ketegangan yang meningkat dengan penumpukan militer melalui panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pekan lalu.
Sementara itu, kekhawatiran akan potensi ancaman invasi Rusia menciptakan persatuan nasional di Ukraina dan memperkuat posisi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, kata Davyd Arakhamia, pemimpin partai presiden di parlemen.
"Ukraina selalu waspada, namun menyambut baik setiap langkah untuk mengurangi kehadiran militer dan meredakan situasi di Donbas. Ukraina mencari perdamaian. Berterima kasih kepada mitra internasional atas dukungan mereka," tulis Zelensky di laman Twitter pribadinya, Kamis (22/4).