Habib Abubakar Assegaf Tanggapi Tren Bangunkan Sahur dengan Teriak-teriak Pakai Toa Masjid
RIAU24.COM - Suasana Ramadhan memang berbeda dengan hari-hari biasa. Selain berbuka puasa, sahur menjadi momen berkesan yang selalu dinantikan. Apalagi cara membangunkan sahur selalu unik dan berbeda tiap daerah. Misalnya membangun sahur dengan berkeliling kampung sambil menabuh beduk dan kentungan atau memakai toa di masjid. Sehingga cara membangunkan sahur semakin menarik.
Tahun ini, membangunkan sahur dengan suara keras melalui toa masjid disebut-sebut sebagai tren baru. Misalnya dengan memutar rekaman suara Mimi Peri, menirukan lagu yang lagi hits terutama di TikTok, dan lainnya. Ada pula yang membangunkan sahur dengan berteriak seolah tengah marah. Karena kerasnya suara itu, beberapa orang merasa terganggu. Seperti yang dirasakan oleh Zaskia Adya Mecca beberapa waktu yang lalu.
Menurutnya Zaskia, cara itu tidak etis dan tidak menghargai orang lain terutama orang non Muslim. Apalagi mengingat Indonesia tidak hanya ditinggali oleh pemeluk agama Islam.
Suara teriak-teriak itu dapat mengganggu mereka yang tidak menjalankan sahur. Saking bingungnya dengan suara membangunkan sahur itu, ia sempat menanyakan ke orang-orang di sekitarnya. Menurut mereka, cara seperti itu memang sedang hits.
Habib Abubakar Assegaf pun turut menanggapi tren membangunkan sahur kali ini. Dalam cuitan akun Twitternya Kamis, (22/4) Habib Abubakar mengatakan bahwa kegiatan ibadah tidak boleh atau haram jika mengganggu aktifitas orang lain.
“Kegiatan Ibadah tidak boleh/haram jik mengganggu aktifitas org lain, mungkin ada yg sakit / bayi yg lg tidur, ibu2 yg istirahat utk mempersiapkan sahur, harusnya dbatasi sj, stlh Tarawih cukup pake speaker dlm & dipelankan sekiranya tdk keluar terdengar smp ke sekitar masjid,” tulis Habib Abubakar Assegaf.
Cuitan Habib Abubakar itu kemudian ditanggapi netizen, mereka menyatakan sepakat dengan apa yang disampaikannya.
“Iya ya bib.. Kalo lihat yg bertebaran di sosmed bangunin sahurnya skrg pada aneh-aneh. Entah itu yg jerit-jerit ato diputerin suara mimi peri. Apalagi kl diputernya jam 2 malem. Jahat gasih kalo aku mikirnya itu lebay dan ganggu? Untung di masjid tempatku Cuma muterin murotal,” ungkap @luluuuuuuukkkk
“Betul Habib. Banyak yang kurang tepat memahami syi’ar sepertinya. Dikira harus dengan speaker keras semalaman suntuk,” ungkap @aulia_sani
“Harusnya. Tapi masih banyak pengurus Masjid dan musholla yg tidak memperhatikan ini. Sedih,” ungkap @countbela