RIAU24.COM -  Orang-orang yang tinggal di dekat sungai menggunakan air dari aliran sungai untuk semua pekerjaan rumah tangga sehari-hari - baik untuk mandi, mencuci pakaian, atau bahkan hewan. Namun, hal ini menyebabkan air tercemar dan tercemar.

Namun, sekarang, para peneliti telah mengembangkan sabun khusus (dilaporkan pertama kali oleh FastCompany) yang tidak hanya membantu individu membersihkan pakaian mereka secara efektif, tetapi juga mencegah polusi dan pekerjaan lebih lanjut untuk mendekontaminasi sungai yang tercemar.

zxc1

Sabun ini (tidak seperti sabun cuci kain biasa), sebenarnya probiotik.

Dilansir dari India Times, batang sabun terdiri dari mikroorganisme yang makan sendiri dari polusi yang ditemukan di sungai. Mikroorganisme ini memungkinkan dalam mengurangi kadar amonia, nitrat dan polutan lain yang dapat menyebarkan bakteri yang dapat mempengaruhi manusia.

Yang menarik dari sabun dan mikroorganisme adalah mikroorganisme ini dilepaskan ke air saat sabun berbusa. Namun, mikroorganisme ini tidak begitu saja mengalir bersama air, melainkan tetap menempel di bebatuan, alang-alang sungai, dan elemen lain di dalam air, bahkan setelah proses pencucian pakaian selesai.

Proses tersebut mampu membersihkan baik polusi dari sabun cuci maupun dari polutan lain yang dikeluarkan karena faktor manusia. Menguji sampel air sebelum dan sesudah penggunaan sabun probiotik, para peneliti menemukan bahwa sabun tersebut berhasil menghilangkan polutan seperti nitrat dengan efisiensi 75 hingga 85 persen.

zxc2

Sabun tersebut saat ini sedang dikembangkan oleh Andea - perusahaan air minum dalam kemasan yang bekerja sama dengan perusahaan rintisan Peru bernama Circys dan agensi kreatif Fahrenheit DDB.

Ricardo Chadwick dari Fahrenheit DDB mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada FastCompany, “Sekarang kami telah mengkonfirmasi keefektifannya, tujuan kami adalah untuk mentransfer hak formula tersebut kepada produsen sabun besar, atau bahkan program sosial pemerintah, sehingga dapat tersedia untuk sebagai banyak orang yang dapat dijangkau, dengan harga yang terjangkau. ”