Bekerja dengan Shift Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
RIAU24.COM - Sebuah penelitian yang dipresentasikan selama kongres ilmiah virtual European Society of Cardiology pada Jumat (16/4) memaparkan bahwa bekerja pada shift malam atau jam-jam yang menyimpang dari jam tubuh alami manusia dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung.
Angka ini sekitar 50% lebih tinggi dari prevalensi penyakit jantung pada populasi umum di Portugal, tempat penelitian dilakukan, berdasarkan perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia.
Selain itu, sekitar 40% melaporkan durasi tidur pendek, enam jam atau kurang, pada hari kerja. Kemungkinan diklasifikasikan sebagai risiko tinggi untuk penyakit jantung dan masalah jantung lainnya meningkat sebesar 31% untuk setiap jam yang berkurang.
"Studi kami menemukan bahwa untuk setiap jam jadwal kerja tidak sinkron dengan jam tubuh karyawan, risiko penyakit jantung semakin parah," kata Gamboa Madeira, seorang dokter dan peneliti di University of Lisbon di Portugal.
Sekitar 16% orang yang bekerja secara aktif di Amerika Serikat bekerja dengan jadwal non-siang hari, termasuk 6% yang bekerja di malam hari dan 4% yang bekerja malam hari, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja.