Pangkalan Udara AS di Iraq Dibombardir Roket, Lima Orang Terluka
Pangkalan Balad juga menjadi sasaran awal bulan ini, tanpa menimbulkan korban jiwa. Serangan-serangan itu kadang-kadang diklaim oleh kelompok-kelompok bersenjata Syiah bayangan yang menjadi sekutu Iran. Kelompok ini menuntut pemerintah Biden menetapkan tanggal penarikan mundur ke Irak seperti halnya Afghanistan.
Pada hari Rabu, sebuah pesawat tak berawak berisi bahan peledak menghantam bandara Arbil Irak. Dalam laporan para pejabat, insiden ini adalah yang pertama terjadi terhadap pangkalan yang digunakan oleh pasukan koalisi pimpinan AS di negara itu.
Tidak ada korban dalam serangan di ibu kota wilayah otonom Kurdi Irak utara itu, meskipun hal itu menyebabkan kerusakan pada sebuah bangunan di bagian militer bandara tersebut.
Pada bulan Februari, lebih dari selusin roket menargetkan kompleks militer di dalam bandara yang sama, menewaskan seorang warga sipil Irak dan kontraktor asing yang bekerja dengan pasukan pimpinan AS.
Kelompok-kelompok pro-Iran telah meningkatkan retorika mereka, bersumpah untuk meningkatkan serangan untuk memaksa pasukan AS yang "menduduki", dan hampir setiap hari terjadi serangan terhadap konvoi pasokan koalisi di seluruh selatan yang sebagian besar Syiah.
Amerika Serikat pekan lalu berkomitmen untuk menarik semua pasukan tempur yang tersisa dari Irak, meskipun kedua negara tidak menetapkan batas waktu untuk penarikan AS kedua sejak invasi 2003 yang menggulingkan Saddam Hussein.****