RIAU24.COM -  Ketua Umum Persatuan Penyelenggara Umrah dan Haji Syam Resfiadi menyarankan untuk menunda ibadah haji Indonesia hingga tahun depan, menyusul ketidakpastian saat ini akibat pandemi Covid-19.

“Saya pribadi merekomendasikan kami untuk tidak pergi tahun ini. Mari kita tunda sampai tahun depan, dengan asumsi kondisi kesehatan sudah normal kembali, ”ujarnya Selasa, 13 April 2019.

Pemerintah Indonesia sejauh ini belum mendengar dari otoritas Arab Saudi terkait kuota haji tahun ini. Kementerian Agama melanjutkan persiapan haji 2021 sambil menunggu informasi resmi dari Arab Saudi.

Syam menuturkan, biaya tersebut berpotensi melonjak sekitar 25-30 persen jika haji dilakukan pada saat pandemi. Kenaikan tersebut disebabkan penyesuaian kapasitas akomodasi dan transportasi akibat pembatasan Covid-19.

Selain itu, ketentuan penggunaan penerbangan langsung juga akan menambah biaya operasional. Harga penerbangan langsung diharapkan lebih tinggi daripada filter transit. Tak ketinggalan tes usap PCR dan biaya karantina. Isu-isu tersebut kemungkinan bisa membuat calon jemaah haji minta ditunda hingga musim haji tahun depan.

Dengan kondisi seperti itu, kata Syam, pihak penyelenggara akan menghadapi risiko administratif, karena pembatalan bisa berdampak pada manifes pemberangkatan. “Jadi lebih baik ditangguhkan sampai tahun depan, kalau kasus Covid-19 bisa ditekan dengan vaksin atau obat-obatan,” ujarnya.