Bikin Polemik, Sikap Pejabat Pelni Dede Budiyanto Disebut Islamophobia, Fadli Zon Minta Erick Thohir Lakukan ini
RIAU24.COM - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon menanggapi perilaku pendukung Jokowi yang kini menjadi Komisaris Independen PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PT Pelni, Dede Kristia Budiyanto.
Hal itu dikarenakan dia membuat polemik soal pembatalan kegiatan kajian jelang Ramadan, tudingan radikalisme, hingga pencopotan pejabat yang terlibat di dalamnya.
Dilansir dari Bisnis.com, dia meminta Menteri BUMN, Erick Thohir untuk menegur Dede. Karena sikap Dede dinilai Fadli bisa digolongkan sebagai sikap islamophobia.
"Sikap Islamophobia semacam itu tak boleh dibiarkan. Menteri BUMN @KemenBUMN harus menegur komisaris tersebut, karena tindakannya bisa memancing reaksi negatif yang tidak kita harapkan," kata dia di Twitternya.
Kemudian, dia mempertanyakan tudingan radikalisme yang disebutkannya terlontar dari Dede. Dia menyebutkan, hal tersebut merupakan tudingan serius yang tanpa dasar atau alasan.
"Karena, tindakan itu disertai dengan tuduhan serius mengenai radikalisme, yang mestinya punya dasar serta konsekuensi yang juga serius," kata Fadli lagi.
Dia menyebutkan, pada acara tersebut ada salah satu pejabat Majelis Ulama Indonesia di dalam acara kajian yang dibatalkan tersebut.
Anggota Komisi I DPR RI itu menyebut orang-orang yang mengidap islamophobia sebagai orang yang miskin literasi dan tidak mengenal Islam dengan baik.
Kata dia lagi, secara akademik, radikalisme bukanlah sebuah kejahatan tetapi kerap disamakan dengan intoleransi dan terorisme. Fadli juga mengimbau para pejabat publik untuk berhati-hati dalam memberikan opini atau pernyataan yang berkaitan dengan keislaman.
"Menteri BUMN seharusnya memberikan pembinaan kepada para petinggi PT Pelni. @KemenBUMN," tuturnya.