Jutaan Orang Alami Kelaparan di Tengah Krisis COVID-19 di Brasil
Harga pangan pokok telah meroket selama pandemi, yang berdampak tidak proporsional pada warga yang lebih miskin. Menurut Institut Geografi dan Statistik Brasil, dalam satu tahun, harga satu kilogram beras melonjak hampir 70 persen, sementara kacang hitam, kentang, daging merah, susu, dan minyak kedelai naik 51, 47, 30, 20. dan 87 persen.
Harga botol gas untuk memasak yang biasa digunakan di Brasil naik 20 persen dalam satu tahun terakhir, lembaga itu juga melaporkan.
Edilson Lino Bastos, wakil presiden Keralux Institute, asosiasi lingkungan setempat, mengatakan dia dibanjiri permintaan bantuan makanan. “Permintaan selalu meningkat dan tidak pernah cukup,” katanya.
Bastos mengatakan bahwa asosiasi tersebut menerima 1.000 paket makanan dari salah satu perusahaan asuransi terbesar Brasil pada awal pandemi. Sekarang, sumbangan itu sudah mengering. “Orang Brasil yang lebih miskin mengandalkan solidaritas dan bantuan dari teman dan keluarga,” kata Neri, ekonom itu. “Masalahnya sekarang orang lelah… Sumber daya hampir habis.”
Hanya lima menit berjalan kaki dari gubuk kayu Ana dan Eraldo di Jardim Keralux, Danila Oliveira, 27, duduk di kursi plastik di jalan tanah tak beraspal di luar rumah seorang teman, menyusui bayinya yang berusia satu bulan.
Oliveira berkata, tanpa bantuan dan sumbangan dia dan ketiga anaknya yang masih kecil akan kelaparan. “Saya harus berhenti membeli buah untuk mereka, karena harga beras dan kacang-kacangan naik,” katanya.