Tahukah Kamu, Sholat Jum’at Termegah dan Terpanjang Pernah Terjadi Pada Tahun 1453 Saat Penaklukan Konstatinopel
RIAU24.COM - Sholat Jumat yang menjadi kewajiban bagi kaum laki-laki memang umumnya berlangsung dalam jumlah jamaah yang banyak. Mereka memadati masjid-masjid tempat ibadah tersebut berlangsung.
Namun tahukah kamu, ada satu momen yang menjadi sejarah berlangsungnya ibadah bagi umat Islam ini. Sholat Jumat pernah berlangsung sangat megah dan dengan jamaah terpanjang.
Sholat jum’at termegah dan terpanjang pernah terjadi pada tahun 1453 yang di Imami oleh Sultan Muhammad Al Fatih dengan jumlah yang membentang sepanjang 4 km.
Pada 23 Maret 1453, Sultan Mehmet II yang juga dikenal secara luas dengan Muhammad al-Fatih berangkat dari Edirne dengan penuh kemegahan bersama seluruh pasukannya, prajurit kavaleri, dan prajurit infantri.
Dalam Buku berjudul “1453: Detik-Detik Jatuhnya Konstantinopel ke Tangan Muslim”, Roger Crowley menjelaskan, hari itu adalah hari Jumat, hari yang mulia bagi umat Islam. Hari Jumat memang sengaja dipilih untuk menambah kesakralan penyerangan ke Konstantinopel.
Saat berangkat menuju konstantinopel, Sultan Mehmet II ditemani ulama, syekh dan para habib. Para tokoh agama Islam tersebut membaca doa berulang-ulang, bergerak maju bersama pasukan yang lain, dan berkuda.
Saat hendak melakukan penyerangan, puluhan ribu pasukan umat Islam tersebut tak lupa melaksanakan sholat Jumat terlebih dahulu. Dalam catatan sejarah, sholat Jumat ini menjadi yang termegah yang pernah terjadi pada 1453.
Sholat Jumat ini dilakukan di jalan menuju Konstantinopel dengan jamaah yang membentang sepanjang 4 kilometer dari Pantai Marmara hingga Selat Golden Horn di Utara. Sholat Jumat tersebut dilakukan di depan Benteng Konstantinopel dengan jarak 1.5 kilometer.
Selama lebih dari seribu tahun, Konstantinopel adalah pusat dunia barat sekaligus pertahanan Kristen terhadap Islam. Kota ini tak pernah lepas dari ancaman dan selalu selamat dari penyerangan yang rata-rata muncul setiap empat puluh tahun.
Namun, Muhammad Al-Fatih dengan bala tentaranya yang sangat besar akhirnya berhasil melewati tembok pertahanan kota itu. Berbekal pesenjataan baru yang canggih, pada April 1453, sebanyak 80 ribu pasukan Muslim mulai menyerang delapan ribu pasukan Kristen di bawah pimpinan Konstantin XI, Kaisar Byzantium ke-57.
Hingga akhirnya Konstantinopel jatuh ke tangan umat Islam. Penaklukan yang dipimpin panglima muda berusia 23 tahun tersebut membuktikan hadits nabi yang menyatakan bahwa Konstantinopel nantinya akan jatuh ke tangan umat Islam.