Direktur Laksamana Sebut Jabatan Presiden 3 Periode Muncul Karena Dorongan Dari Kelompok ini
RIAU24.COM - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F Silaen mengatakan jika persoalan masa jabatan presiden untuk ditambah menjadi tiga periode muncul karena adanya aspirasi dari akar rumput.
"Itu dorongan rakyat kelas bawah. Rakyat Indonesia dari seluruh pelosok negeri merasakan kehadiran kepemimpinan sosok Joko Widodo sebagai presiden yang sederhana, merakyat, dan keberpihakannya kepada rakyat," ujarnya dilansir dari Rmol.id, Rabu, 17 Maret 2021.
Terkait dengan garis keturunan, Presiden Joko Widodo semdiri bukan berasal dari tokoh atau elite besar di perpolitikan di Tanah Air. Tapi, karena kerja yang telah memasuki periode kedua, lanjutnya, kini Jokowi itu telah mendapat hati masyarakat.
"Selain itu, rakyat Indonesia tak mau program Jokowi berhenti ketika nanti penggantinya tak melanjutkannya," terangnya.
Dia menambahkan, tidak terlihat ada ambisi Jokowi untuk menambah masa jabatan kepala negara. Hal itu dibuktikan dengan penolakan yang beberapa hari lalu sudah disampaikan RI 1 itu.
"Adanya dukungan yang saat ini bergema di media massa dan media sosial murni keinginan sebagian rakyat kelas bawah, yang menyukai kepemimpinan Presiden Jokowi. Jadi elite yang tak suka Jokowi tak perlu menebar aroma yang tak sedap kepada Jokowi," tutupnya.