Mengejutkan, Sekitar 47 Persen Generasi Milenial di Negara Ini Memiliki Hutang Kartu Kredit Yang Tinggi
RIAU24.COM - Karena tumbuh di zaman di mana kelas sosial adalah segalanya, banyak orang dewasa muda cenderung menghabiskan lebih banyak uang untuk tampil gaya dan up-to-date dengan tren terkini.
Menteri Keuangan Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Aziz mengungkapkan bahwa 40 persen anak muda Malaysia mengeluarkan uang melebihi kemampuan mereka.
Berdasarkan laporan BERNAMA, ia juga menyebut Bank Negara Malaysia menyebutkan 47% kaum milenial mengalami utang kartu kredit yang tinggi.
zxc1
“Jadi pikirkan baik-baik apa yang diperlukan dan prioritaskan pembelian Anda, apakah itu pakaian baru atau telepon baru, atau, seperti yang diinginkan salah satu keponakan saya, PS5, dan Anda akan menemukan bahwa setiap ringgit akan sangat bermanfaat,” dia menjelaskan.
Ia juga mengutip kata-kata bijak dari Warren Buffett yang terkenal dengan kata-kata motivasinya, "Jangan simpan apa yang tersisa setelah dibelanjakan, tetapi belanjakan apa yang tersisa setelah menabung. Pikiran Anda ibarat seperti sebuah bank. Apa yang Anda simpan adalah apa yang dapat Anda tarik atau gunakan."
zxc2
Tengku Zafrul juga memberi contoh kepada anak-anak muda Malaysia tentang apa yang diharapkan ketika mencoba menabung, dengan mengatakan bahwa jika seorang anak berusia dua puluh tahun ingin memiliki tabungan Rp 3,5 Miliar pada saat dia berusia 60 tahun, mereka harus menabung kira-kira Rp 1,75 juta sebulan.
Namun, ia mengatakan bahwa menurut Employees Provident Fund (EPF), anggota EPF memiliki simpanan dasar di bawah rata-rata Rp 850 ribu yang seharusnya dimiliki anggota ketika mereka mencapai usia 55 tahun. Faktanya, 50% dari mereka menabung kurang dari Rp 700 ribu.
Mempertimbangkan betapa buruknya keadaan ekonomi ini, seperti yang terlihat di seluruh pandemi ini, sebenarnya sudah waktunya kita menghemat lebih banyak daripada yang kita habiskan.