Harga Gabah Padi Anjlok, Said Didu Mohon pada Prabowo Subianto dan Moeldoko: Berhentilah Menjual Nama Petani
“Alhamdulillah, kalau hasil panen padi tahun ini bagus dan memuaskan. Hanya saja memasuki puncak panen raya harga gabah kering panen turun drastis sekitar Rp 1.300 per kilogram dalam dua pekan terakhir ini. Padi hanya diterima Rp 3.700 per kilogram. Hitungannya rugi kalau dijual segitu,” lanjut Mutiah kepada detik.com, Selasa (9/3).
Terkait anjloknya harga gabah yang merugikan para petani, eks Sekretaris Menteri BUMN Muhammad Said Didu memohon kepada Prabowo Subianto dan Moeldoko selaku pimpinan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) agar berkenan mencarikan solusi untuk para petani yang merugi.
Hal ini disampaikannya lewat akun Twitter pribadinya @msaid_didu pada Kamis (11/3).
“Jendral (purn) @Dr_Moeldoko, Letjen (purn) @prabowo yth, sebagai pimpinan HKTI, jika berkenan dan masih memihak petani, mohon bantu petani yang saat ini sedang kesulitan pupuk subsidi, harga padi anjlok dan saat yang sama impor beras dibuka. semoga bapak berkenan, mau, dan berani bela petani,” tulisnya.
Said Didu juga ingatkan Prabowo dan Moeldoko atas statusnya sebagai pimpinan HKTI agar jangan diam saja di tengah isu impor beras dan anjloknya harga gabah.
“Jendral (purn) @Dr_Moeldoko dan Letjen (purn) @prabowo setahu saya sama-sama mengaku pimpinan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) tapi diam saat petani kesulitan seperti saat ini. Juga diam saat impor yang memukul produk petani dibuka. berhentilah ‘menjual’ nama petani,” imbuhnya.