Klaim KLB Demokrat Bukan Disokong Kekuatan Istana, Jhonny Allen Bilang Begini
RIAU24.COM - Eks Politisi Demokrat, Jhonny Allen Marbun menanggapi soal Moeldoko yang sangat dominan di acara yang diklaim sebagai Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat di Sibolangit.
"Kami ingin menjawab tudingan negatif yang terus berkembang di publik satu hari belakangan ini," kata Jhonny dilansir dari Rmol.id, Selasa, 9 Maret 2021.
Dia menjelaskan, alasan pertama terselenggaranya acara mengatasnamakan KLB Demokrat, merupakan persoalan internal di partai berlambang bintang mercy tersebut.
"Dia (Demokrat) tidak memiliki hubungan apa pun dengan faktor eksternal. KLB adalah akumulasi kekecewaan dan kekesalan kader terhadap pengelolaan partai yang keliru, tidak demokratis, kolutif, dan tidak sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa," ucapnya.
Untuk itu, KLB juga menjadi ajang untuk mengonsolidasikan kekuatan politik kader dan mereka yang menginginkan perbaikan Partai Demokrat.
Disebutkannya lagi, KLB memberhentikan dan mendemisionerkan kekuatan lama yang membuat Demokrat menjadi partai keluarga dan tidak demokratis.
"Jadi, sangat berlebihan bila menyebut KLB Demokrat terjadi karena dukungan Istana dan Pak Moel. KLB justru terselenggara atas komitmen para kader yang ingin perubahan dan perbaikan di dalam tubuh Partai Demokrat," jelasnya lagi.
Dia menjelaskan, Moeldoko hanya jadi pemantik harapan tersebut. Prestasi, figur dan kepribadiannya yang baik membuat mayoritas kader jatuh hati pada dirinya.
"Tidak ada alasan lain, selain hal tersebut. Pilihan terhadap Pak Moel bukanlah karena jabatan yang diembannya, melainkan karena kekuatan dan karakteristik pribadi yang dimilikinya," ucap Jhonny.
"Sekali lagi, ini tak ada hubungannya dengan istana. Keterpilihan Moeldoko adalah karena dirinya disukai kader dan dipinang oleh para pendiri Demokrat," tuturnya.