Ledakan Besar di Bata Guinea Ekuatorial Menewaskan Banyak Orang dan Melukai Ratusan Lainnya
"Kami mendengar ledakan dan kami melihat asap, tapi kami tidak tahu apa yang terjadi," kata seorang penduduk setempat bernama Teodoro Nguema kepada kantor berita AFP melalui telepon.
Guinea Ekuatorial adalah negara kecil berpenduduk sekitar 1,4 juta, dengan mayoritas penduduk hidup dalam kemiskinan meskipun memiliki cadangan minyak yang kaya.
Putra Obiang, Teodoro Nguema Obiang Mangue, wakil presiden yang bertanggung jawab atas pertahanan dan keamanan, muncul dalam rekaman televisi di tempat kejadian untuk memeriksa kerusakan, ditemani oleh pengawalnya dari Israel, menurut AFP.
Teodorin, begitu ia dikenal, semakin dipandang sebagai penerus yang ditunjuk presiden berusia 78 tahun itu. Setelah ledakan tersebut, Kedutaan Besar Spanyol di ibu kota, Malabo, meminta warganya untuk tetap di rumah.
“Menyusul perkembangan di Guinea Ekuatorial dengan keprihatinan pasca ledakan di kota Bata,” kata Menteri Luar Negeri Spanyol Arancha Gonzalez Laya di Twitter.
Secara terpisah, Duta Besar Prancis di Guinea Ekuatorial, Brochenin Olivier, menyampaikan “belasungkawa atas bencana yang baru saja terjadi di Bata”.