120 Hektare Lahan Terbakar, Wabup Bagus Santoso: Musim Panas Masyarakat Jangan Bakar Lahan
Sementara di lokasi karhutla Desa Teluk Latak memang pemadaman tidak sesulit dilokasi tanah gambut, hanya saja petugas kesulitan mencari mendapatkan air baku di sekitar lokasi kebakaran. Air terpaksa diambil dari laut atau sungai terdekat, lalu dimasukkan ke tempat penampungan.
Lanjut Bagus Santoso, disampaikan Gubernur Riau Syamsuar ketika berkunjung ke Desa Muntai, bahwa keneradaan alat berat (Exavator red,) sangat diutuhkan untuk menangani karhutla, utamanya untuk membuat embung dan sekat api.
“Seperti disampaikan rekan dari Dinas PUPR tadi, bahwa kita punya 7 alat berat, sayangnya saat ini ke tujuh alat berat tersebut rusak, karena memang dimakan usia. Hal ini menjadi pertimbangan bagi kami dan rekan-rekan di legislative untuk bagaimana ke depan kondisi ini menjadi perhatian bersama,”ujarnya.
Bagus Santoso juga mengingatkan masyarakat untuk tidak membakar lahan baik saat membersihkan atau membuka lahan perkebunan baru. Begitu juga kepada para pemancing dan pencari madu lebah, supaya untuk hati-hati tidak meninggalkan punting rokok atau apapun sebelum benar-benar padam.
“Kerja seperti ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja, tapi harus didukung oleh seluruh lapisan masyarakat. Kasihan pak polisi rekan-rekan TNI juga petugas pemdam lainnya, sudah berhari-hari mereka bertungkus lumus memdamkan kebakaran ini,"ucapnyam
Sementara itu Kalaksa BPBD, Tajul Mudaris mengatakan, saat ini setidaknya sudah 120 hektar lahan se Kabupaten Bengkalis yang terbakar. Beberapa lokasi sudah berhasil dipadamkan dan sebagian sedang berlagsung pendinginan.