Meski Tampak Biasa-biasa Saja, Danau Ini Buat Ilmuwan Jadi Kebingungan Hingga Puluhan Tahun, Begini Faktanya
RIAU24.COM - Bila dilihat secara sekilas, tidak ada sesuatu yang tampak istimewa dari penampakan Danau Roopkund, yang berada di India. Danau ini tampak biasa-biasa saja. Namun siapa sangka, ternyata danau ini telah sukses membuat bingung para ilmuwan selama hampir 80 tahun.
Ada beberapa hal yang membuat para ilmuwan masih penasaran dengan keberadaan danau ini. Salah satunya, danau ini bisa mengembang serta menyusut sesuai dengan musim.
Namun yang membuat para ilmuwan tambah penasaran, saat danau menyusut, terungkap sisa-sisa kerangka dari 800 orang yang tampaknya telah dimakamkan di wilayah tersebut.Yang belum terjawab hingga saat ini, entah bagaimana caranya mayat-mayat itu berada di danau.
Untuk menguak misteri itu, puluhan kelompok peneliti telah mencoba untuk mendalaminya. Hasilnya, ada satu teori yang menyebutkan bahwa mayat-mayat itu adalah sisa peradaban lokal yang terhapus karena bencana.
Teori lain menyatakan itu adalah tentara yang meninggal dalam pertempuran di pantai di Danau Roopkund. Ada juga yang membuat kesimpulan bahwa itu adalah kuburan di desa setempat yang dilanda wabah.
Dilansir viva yang merangkum situs Express, Rabu 3 Maret 2021, studi terbaru menemukan bahwa teori-teori itu belum tentu benar. Para peneliti dari 16 institusi berbeda menganalisis beberapa sisa-sisa kerangka. Tak hanya itu, peneliti juga menemukan keragaman genetik pada mayat-mayat tersebut.
Mereka menemukan semua individu berasal dari latar belakang yang berbeda. Misalnya, beberapa individu ditemukan mirip dengan orang yang tinggal di Asia Tenggara, sementara yang lain lebih mirip dengan Eropa zaman modern.
Para peneliti tidak menemukan adanya senjata. Hal ini mengesampingkan kemungkinan mereka mati dalam pertempuran. Baik pria maupun wanita ada di sana dan beberapa orang meninggal dalam selang waktu lebih dari 1.000 tahun.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications, 23 individu memiliki keturunan yang termasuk dalam kisaran variasi orang Asia Selatan saat ini. 14 lainnya memiliki keturunan khas Mediterania bagian timur.
"Kami juga mengidentifikasi satu individu dengan keturunan terkait Asia Tenggara. Penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa sisa-sisa kerangka tidak diendapkan secara bersamaan," jelas peneliti dalam studinya.
Sebaliknya, semua individu dengan keturunan terkait Asia Selatan berasal dari tahun 800 M. Sedangkan individu lainnya berasal dari tahun 1800 M. Artinya, ada rentang waktu selama 1.000 tahun.
Eadaoin Harney, penulis utama studi tersebut mengatakan ada kemungkinan benar mengenai teori yang melibatkan peristiwa bencana menyebabkan kematian massal.
"Masih belum jelas apa yang terjadi di Danau Roopkund, tetapi sekarang kami dapat memastikan bahwa kematian orang-orang ini tidak dapat dijelaskan oleh satu peristiwa pun. Kami masih mencari jawaban," akunya. ***