Kisah Dibalik Kudeta Myanmara : Ratusan Petugas Medis Bertaruh Nyawa Dalam Merawat Warga yang Terluka Selama Aksi Protes
“Kami merasa tidak aman saat merawat pasien. Kami khawatir tentang kapan pihak berwenang mungkin mengancam kami atau senjata dapat diarahkan ke kami. Meskipun polisi semakin melakukan kekerasan, kami masih pergi ke lokasi demonstrasi dengan pola pikir bahwa kami harus merawat pasien apa pun yang terjadi,” katanya.
“Pertarungan belum berakhir. Protes akan terus berlanjut dan kami akan selalu mendukung para pengunjuk rasa dengan pengetahuan medis yang kami miliki. Saya belum pernah melihat kesatuan seperti ini sebelumnya. Dengan persatuan ini, kami pasti akan menang,” tambahnya.
Baca juga: Dunia Harus Tanggapi Serangan Rudal Hipersonik Rusia di Ukraina, Zelensky Akui Panik dan Terguncang