Berpotensi Rugikan Masyarakat, OJK Hentikan Dua Aplikasi Video Yang Lagi Digandrungi Ini
RIAU24.COM - Tim Satgas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menemukan 28 entitas kegiatan usaha yang diduga tanpa izin dari otoritas berwenang, dan berpotensi merugikan masyarakat.
Dari 28 entitas tersebut, 14 kegiatan adalah Money Game; enam kegiatan Crypto A Kemudian tiga Penjualan Langsung/Direct Selling tanpa izin; satu Equity Crowdfunding tanpa izin; satu penyelenggara konten video tanpa izin; satu sistem pembayaran tanpa izin; dan dua kegiatan lainnya.
Berdasarkan temuan tersebut, OJK kemudian resmi menghentikan aplikasi TikTok Cash dan Snack Video. Dua platform tersebut dinilai menawarkan pemberian uang kepada penggunanya yang berpotensi merugikan pemakainya.
Ketua Satgas Waspada Investasi OJK Tongam L. Tobing mengatakan, pihaknya telah meminta aplikasi Snack Video untuk menghentikan kegiatannya karena tidak terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan tidak memiliki badan hukum dan izin di Indonesia.
“Kami sudah bahas dengan pengurus Snack Video dan terdapat kesepakatan untuk menghentikan kegiatannya sampai izin diperoleh."
"Kami juga telah meminta Kementerian Kominfo untuk menghentikan aplikasi TikTok Cash yang berpotensi merugikan masyarakat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin seperti dilansir JPNN.
Tongam mengingatkan masyarakat untuk selalu mewaspadai penawaran-penawaran dari berbagai pihak yang seakan-akan memberikan keuntungan mudah tetapi berpotensi merugikan penggunanya.***