RIAU24.COM -  Universitas Cina Hong Kong (CUHK) mengungkapkan pada hari Kamis bahwa mereka akan memutuskan hubungan dengan serikat mahasiswanya dan memberlakukan serangkaian tindakan keras pada badan tersebut, menuduh anggota komite "mengeksploitasi" kampus untuk agenda politik mereka.

Melansir dari South China Morning Post (25/2), Universitas juga mengecam anggota yang baru-baru ini terpilih menjadi komite eksekutif serikat mahasiswa karena gagal mengklarifikasi apa yang dikatakannya sebagai klaim palsu yang mereka buat tentang institusi yang mungkin melanggar undang-undang keamanan nasional.

“Selain itu, anggota komite eksekutif serikat mahasiswa telah membuat tuduhan palsu terhadap universitas dan mengeksploitasi kampus untuk propaganda politik mereka, yang bertentangan dengan misi CUHK dan membuat reputasi universitas menjadi buruk.” CUHK mengatakan kepada serikat pekerja bahwa mereka harus mendaftar sebagai masyarakat atau perusahaan independen dengan memikul tanggung jawab hukumnya sendiri, sementara universitas akan berhenti memungut biaya atas namanya seperti dikutip dari Scmp.

Mengambil tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap serikat mahasiswa yang memberontak atas dasar keamanan nasional, CUHK menarik dukungan untuk badan yang baru terpilih dan secara efektif menyatakannya sebagai paria.

Mendaftarkan keberatan yang kuat atas komentar yang dibuat oleh mereka yang terpilih untuk badan tersebut, pernyataan CUHK pada Kamis malam mengatakan: “Universitas berkomunikasi dengan mahasiswa yang bersangkutan dan memperingatkan mereka bahwa pernyataan mereka mengenai masalah keamanan nasional mungkin melanggar hukum,”

Universitas mengatakan akan memberhentikan anggota pengurus serikat dari posisi mereka di semua komite CUHK, menahan dukungan administratif, dan berhenti menyediakan tempat untuk kegiatannya.

Melansir dari South China Morning Post, pihak kampus cukup terkejut dengan kejadian ini yang sebelumnya belum pernah terjadi sejak 50 tahun badan siswa itu terbentuk.