79 Napi Tewas Dalam Kerusuhan di Penjara, Ada Yang Dibantai Secara Sadis dan Dimutilasi
RIAU24.COM - Kerusuhan terjadi di tiga penjara Ekuador sejak beberapa hari terakhir. Narapidana yang tewas dalam kerusuhan tersebut terus bertambah menjadi 79 orang hingga Rabu (24/2/2021) waktu setempat.
Ini merupakan kerusuhan penjara paling berdarah di Ekuador, dipicu persaingan dua geng kriminal untuk merebut kekuasaan di penjara. Ratusan polisi dan personel militer disiagakan di ketiga penjara setelah kerusuhan pecah sejak Senin malam.
Otoritas lembaga pemasyarakatan Ekuador menyatakan, 37 narapidana yang tewas berada di Kota Guayaquil, 34 di penjara Kota Cuenca, dan delapan di Latacunga, seperti dikutip Inews dari Associated Press, Kamis (25/2/2021).
Para pejabat mengatakan, narapidana melakukan pembunuhan secara biadab, bahkan memutilasi jasad musuhnya. Kerusuhan berlanjut pada Rabu, meski polisi telah memberikan peringatan keras.
Tayangan stasiun televisi yang disiarkan pada Selasa menunjukkan, beberapa tahanan melompat dari tembok tinggi, sementara yang lainnya membuka paksa pintu penjara.
Bentrokan bermula dari razia yang dilakukan pihak berwenang untuk mencari senjata yang kemungkinan dimiliki para napi, namun merambat ke pertikaian antargeng di fasilitas dengan tingkat keamanan maksimum.
Direktur lembaga pemasyarakatan Edmundo Moncayo mengatakan, dua kelompok berusaha memperebutkan kepemimpinan di pusat penahanan. Kondisi lain dipicu padatnya hunian di dalam penjara.
Penjara Ekuador didesain untuk ditempati maksimal 27.000 narapidana, namun dijejali hingga 38.000 orang. Fasilitas dengan keamanan maksimum digunakan untuk menampung napi kasus pembunuhan, narkoba, pemerasan, serta kejahatan besar lainnya.***