Menahan Kentut Terus-Menerus Ternyata Tidak Baik Untuk Kesehatan. Ini Penjelasannya!
RIAU24.COM - Kentut adalah proses mengeluarkan gas berlebih dari sistem pencernaan kita.
Gas yang menyebabkan kentut dan sendawa menumpuk secara normal selama proses pencernaan dan juga ketika kita tidak sengaja menelan udara bersama makanan saat makan atau minum.
Gas ini dapat menumpuk lebih cepat jika seseorang merokok, menggunakan sedotan, atau mengonsumsi makanan yang sulit dicerna.
Kebanyakan orang kentut lima sampai 23 kali dalam sehari.
Kalian pasti pernah menahan buang angin atau kentut karena tak ingin suaranya serta aroma terdengar dan tercium oleh orang banyak. Biasanya kalian akan menahannya jika keadaan sedang normal.
Melansir laman Hello Sehat, menahan kentut dapat menyebabkan panas perut, kembung, dan gangguan pencernaan. Tertekan usus dapat menyebabkan gas terperangkap, serta memiliki kemungkinan meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah.
Ketika menahannya, penumpukan udara pun bertambah di saluran pencernaan, sehingga udara terdorong ke atas, yang menyebabkan perut kembung dan ketidaknyamanan pada perut.
Parahnya, kentut ini bisa juga mengancam nyawa dan menimbulkan rasa nyeri. Pasalnya jika kita menahan gas tersebut di dalam perut, maka usus akan menggelembung seperti balon karena penyumbatan gas.
Hal ini bisa disebut juga dengan divertikula. Apabila divertikula ini terinfeksi, maka hal tersebut akan menyebabkan kondisi yang mengancam nyawa dan rasa nyeri. Namun kasus ini sebenarnya jarang terjadi.