Sangat Sedih Ulama di Negerinya Wafat, Presiden Ini Berdoa Agar Dipertemukan Lagi di Akhirat
RIAU24.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menghadiri upacara pemakaman ulama dan cendekiawan Islam terkemuka Turki, Muhammad Emin Sarac,di Masjid Fatih Istanbul pada Minggu (21/2). Saraç didiagnosis terpapar Covid-19 dan sempat mendapat perawatan di rumah sakit.
Erdogan, yang mengaku telah lama mengenal Sarac merasa sangat berduka. Saking sedihnya, ia bahkan mengatakan bahwa dirinya ingin bersatu kembali dengan almarhum sarjana itu di akhirat kelak.
"Guru kami selalu menjadi yang terdepan dalam pengetahuan Islam," kata Erdogan, seperti dikutip RMOL dari Anadolu Agency, Minggu (21/2).
Dalam pesan belasungkawanya, Erdogan mengatakan akan selalu mengenang almarhum. "Kami akan selalu mengenang dengan hormat, kebajikan, dan doa guru kami yang terhormat, yang membesarkan ratusan siswa di dalam dan luar negeri sepanjang hidupnya," tambahnya.
Presiden juga menyampaikan belasungkawa kepada anggota keluarga cendikiawan berusia 92 tahun yang berpulang pada Jumat (19/2) itu, juga kepada siswa dan orang yang dicintainya.
Sarac lahir di Erbaa Provinsi Tokat utara dan memulai pendidikan Alquran pada usia enam tahun. Tidak ada yang mengetahui dengan pasti tanggal lahirnya. Ia kemudian tumbuh dalam pendidikan Islam yang kuat dan beranjak menjadi seorang hafiz.
Pada tahun 1943, dia dikirim oleh keluarganya ke Istanbul untuk melanjutkan studi Islamnya. Kemudian, dia pergi ke Mesir untuk belajar lebih lanjut, tinggal di sana selama sembilan tahun dan mengkhususkan diri dalam bidang hadits.***