Hamas Kecam Israel Larang Vaksin Covid-19 Masuk ke Gaza, Desak WHO Ambil Langkah
RIAU24.COM - Sikap pemerintah Israel yang tidak mengizinkan sekitar 2.000 dosis vaksin virus corona yang ditujukan untuk petugas kesehatan Gaza mendapat kecaman keras dari Organisasi Islam Palestina, Hamas. Kecaman tersebut disampaikan oleh juru bicara Hamas Hazem Qassem.
Qassem mengatakan apa yang dilakukan Israel sebagai bentuk pelanggaran hukum internasional. "Tindakan Israel menandai kejahatan nyata dan pelanggaran semua hukum internasional dan standar kemanusiaan," ujarnya seperti dikutip RMOL dari AFP, Rabu (17/2).
Sebelumnya, Otoritas Palestina, yang berbasis di Tepi Barat yang diduduki Israel, telah merencanakan untuk mengirim dosis Sputnik V Rusia melalui Israel ke Gaza, wilayah terpisah yang dijalankan oleh gerakan Islam Hamas.
Tetapi pada Senin (15/2) malam, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Israel telah memblokir pengiriman tersebut.
Otoritas Palestina lewat juru bicaranya Ibrahim Melhem, mendesak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk 'mengutuk Israel' atas penghalang tersebut.
"Palestina meminta WHO dan organisasi internasional lainnya untuk meminta (Israel) bertanggung jawab penuh atas bahaya yang timbul dari pencegahan masuknya vaksin ke Jalur Gaza," ujar Melhem, Selasa (16/2).
Palestina mengatakan bahwa kampanye vaksinasi untuk masyarakat umum telah diundur dengan adanya penundaan pengiriman tersebut.
Israel mengontrol semua titik masuk dan keluar ke Tepi Barat dan sebagian besar perbatasan pesisir dan darat di Jalur Gaza, selain dari perbatasan sempit yang berbatasan dengan Mesir di selatan.
Baik Israel dan Mesir mempertahankan blokade di jalur pantai, dengan alasan kekhawatiran keamanan tentang kelompok militan Hamas, yang telah menguasai Gaza sejak 2007.***