Ragam Warna Mata Uang Asing Nusantara di Abad ke-16
Setelah mata uang Tiongkok, dilanjutkan dengan real Belanda.
Mata uang ini dibawa oleh para pedagang Belanda dalam Kongsi Dagang Hindia Belanda (VOC). Mata uang ini terbuat dari perak. Kemudian menyusul cruzado dan berasal dari pedagang Portugis yang tersebar luas di Maluku.
Pedagang dari Spanyol juga tak mau kalah dengan dua rivalnya. Mereka mengedarkan mata uang real dan piaster Spanyol.
Sementara pedagang Inggris meramaikan peredaran mata uang asing di Nusantara dengan memperkenalkan mata uang EIC.
Lalu diikuti dengan mata uang dari Arab dan Persia. Mata uang Arab bernama dinar dan dirham, sedangkan mata uang Persia disebut larrins.