Terjadi Lonjakan Sugar Baby Diantara Mahasiswa, Wakil Menteri Malaysia Mengatakan Aplikasi Sugarbook Harus Diblokir
RIAU24.COM - Pada 10 Februari 2021, Sugarbook, platform kencan sugar daddy terbesar di Asia mengungkapkan dalam sebuah survei bahwa lonjakan mengejutkan sebesar 40 persen diamati pada pendaftaran di antara siswa untuk mendapatkan gula sejak Januari 2021.
Setelah terungkapnya survei yang bahkan mengungkap nama universitas dengan pendaftaran tertinggi, netizen dan administrator gempar. Salah satunya Wakil Menteri di Departemen Perdana Menteri (Urusan Agama), Datuk Ahmad Marzuk Shaary, yang mengatakan bahwa aplikasi Sugarbook harus diblokir karena mengarah pada kegiatan asusila, lapor Bernama.
Ia menambahkan, jika hal ini benar-benar terjadi di kalangan mahasiswa, pemerintah harus mencermati dan menindak tegas mereka yang terlibat terutama para operator di balik aplikasi tersebut.
“Ini adalah sesuatu yang sangat menyedihkan bagi kami. Aplikasi tersebut harus dicegah untuk digunakan di negara kita karena mendorong orang untuk melakukan hal-hal yang tidak benar dan melanggar hukum termasuk hukum syariah. ”
Berdasarkan survei Sugarbook, terungkap bahwa para siswa mengalami kesulitan keuangan. Sejak penerapan MCO 1.0 pada bulan Maret tahun lalu, universitas negeri dan swasta terpaksa ditutup dan siswa menggunakan pembelajaran online. Terlepas dari sistem baru, biaya kuliah universitas tetap sama yang terbukti menjadi salah satu biaya paling menantang bagi kebanyakan keluarga.
Darren Chan, Pendiri dan CEO Sugarbook bahkan menambahkan bahwa melalui kencan gula, para siswa tidak hanya mendapatkan hadiah uang, tetapi mereka juga dapat mengejar kemajuan karier dengan terhubung dengan individu-individu berpenghasilan tinggi.