Din Syamsuddin Dituding Radikal oleh GAR ITB, Ini Reaksi Menohok Lieus Sungkharisma
RIAU24.COM - Gerakan Anti Radikalisme Institut Teknologi Bandung (GAR ITB) menuding Din Syamsuddin sebagai tokoh radikal bahkan melaporkannya kepolisi. Namun, hal tersebut justru menuai kritik keras dari berbagai pihak.
Mantan Ketua Umum Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabudhi), Lieus Sungkharisma mengatakan jika tuduhan radikalisme kepada Prof Din Syamsuddin sangat ngawur dan salah alamat. "Tuduhan oleh GAR itu bahkan cenderung menyesatkan," kata Lieus dilansir dari Rmol.id, Ahad, 14 Februari 2021.
Dilanjutkannya, ia tidak tahu apa dan siapa di balik GAR. Lieus juga tak tahu apa motivasi GAR membuat pengaduan soal radikalisme terhadap Din Syamsuddin. "Yang jelas, dengan melontarkan tuduhan seperti itu lalu melaporkan Prof Din Syamsuddin ke KASN, GAR ITB malah membuat suasana politik makin gaduh," katanya.
Masih menurut Lieus, sebagai orang yang pernah sama-sama bergerak dalam aktivitas kepemudaaan semasa aktif di KNPI, tuduhan radikalisme oleh GAR ITB ke Din Syamsuddin jelas salah alamat dan tidak berdasar.
"Justru GAR ini yang mestinya diperiksa lebih dulu oleh aparat kepolisian karena tuduhan dan laporannya itu justru berpotesi mengancam stabilitas keamanan nasional," katanya.
Aktivis Tionghoa ini melanjutkan, sebagai tokoh yang sudah berkiprah di Muhammadiyah baik ketika memimpin Organisasi Pemuda Muhammadiyah, ketika di KNPI, maupun saat menjabat Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin adalah pribadi yang sangat cinta NKRI dan Pancasila.
"Jadi tuduhan radikal itu sangat mengada-ada. Saya malah curiga ada agenda terselubung di balik tuduhan GAR itu. Bisa saja tuduhan itu sengaja dilontarkan agar konsentrasi bangsa ini untuk menghadapi pandemik Covid-19 terpecah sehingga kondisi sosial politik dalam negeri makin tak kondusif," ucapnya.
Lieus kembali menegaskan, tuduhan radikal yang dialamatkan kepada mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu selain membuat gaduh, juga berpotensi mengusik hubungan Persyarikatan Muhammadiyah dengan pemerintah yang selama ini cukup harmonis.
"Harus diingat, kontribusi Muhammadiyah kepada NKRI adalah fakta. Terutama melalui lembaga-lembaga Pendidikan yang didirikannya di seluruh penjuru Negeri," kata dia lagi.
Oleh karena itu, sebagai warga negara dan mantan Ketua Umum Gemabudhi, Lieus mendesak GAR ITB mencabut laporannya dan segera meminta maaf kepada Prof Din Syamsuddin.
"Ingat, Prof Din Syamsuddin itu bukan sekadar tokoh Muhammadiyah, tapi dia juga Ulama dan sudah menunjukkan kontribusi yang nyata bagi pembangunan bangsa dan negara ini," tandasnya.