Begini Penampakan Perayaan Imlek Di Bengkalis Saat Pandemi Covid-19
RIAU24.COM - BENGKALIS - Perayaan Imlek di Kabupaten Bengkalis tahun ini memang sepi dari tahun sebelumnya. Kegiatan sembahyang di Klenteng Hok Ann Kiong yang biasanya ramai di hari pertama Imlek, tahun ini jauh berbeda dan terlihat tidak ramai.
Humas Vihara dan Klenteng Hok Ann Kiong Herman Kusuma menyampaikan bahwa kondisi ini terjadi karena pihaknya sudah menyampaikan kepada warga keturunan tionghoa Bengkalis untuk merayakan Imlek di rumah saja. Ini disampaikan melihat pandemi Covid 19 belum berakhir.
Sejumlah ritual dan kegiatan perayaan Imlek pun ditiadakan pada tahun ini. Klenteng Hok Ann Kiong juga hanya membuat kegiatan sembahyang saja.
"Seperti sembahyang di malam pergantian tahun malam tadi, hanya sembilan orang dari pantia melakukan sembahyang mewakili umat. Kemudian kegiatan kembang api di klenteng juga ditiadakan, begitu juga ritual semah kampung dengan pawai membawa dewa di hari keenam Imlek nanti kita tiadakan juga,"ujar Herman, Jumat 12 Februari 2021.
Untuk pagi Imlek, lanjut Herman tadi juga sembahyang dilakukan secara bergiliran warga keturunan Tionghoa Bengkalis.
Disamping itu, pihak Klenteng juga menyiapkan petugas di sana untuk mengatur protokol kesehatan bersama Satgas Covid.
"Kita siapkan tenda di sana, antisipasi kalau yang datang ramai. Untuk masuk klenteng akan diberlakukan secara bergantian dan diatur oleh panitia untuk antre,"ungkapnya.
Lanjut Herman, sejauh ini dari pantauan pihak klenteng sendiri masyarakat yang datang untuk sembahyang tidak begitu ramai. Sehingga tidak terjadi antrean untuk beribadah di depan klenteng.
Pihaknya sudah menyampaikan imbauan tertulis dan melalui media sosial untuk tidak merayakan imlek dengan kegiatan kerumunan. Imbauan ini sudah dibuat jauh jauh hari sebelumnya dan tanpaknya cukup dipatuhi masyarakat.
"Masyarakat sudah banyak yang tahu dari imbauan yang kita buat, begitu juga orangtua banyak yang meningatkan sehingga perayaan tahun ini cukup sederhana,"ujarnya.
Selain itu klenteng juga menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak saling mengunjungi saat perayaan imlek. Cukup dengan silahturahmi secara virtual saja dengan keluarga.
"Kalau keluarga inti seperti orangtua dan anak wajar saling mengunjungi. Tapi kalau kerabat jauh cukup silahturahmi dengan virtual saja, sejauh ini cukup dipatuhi oleh masyarakat kita,"pungkasnya.