Tifatul Sembiring Singgung Soal Buzzer: Aneh-aneh Perilakunya, Semua Dikomentari Sampai Pak Kwik pun Takut
RIAU24.COM - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PKS, Al Muzzamil Yusuf mempertanyakan soal Abu Janda terkait aktivitasnya sebagai seorang influencer, apakah dia dibayar pemerintah menggunakan APBN.
"Pertanyaan kami untuk klarifikasi kepada publik. Pertama, apakah Permadi Arya dibayar dengan anggaran APBN?" kata Al Muzzamil dilansir dari Kompas.com.
Muzammil menanyakan hal itu karena dari temuan Indonesia Corruption Watch (ICW), sempat menunjuk soal anggaran pemerintah sebanyak Rp 90 miliar untuk membayar influencer dan key opinion leader sejak 2014.
Selain itu, Al Muzammil juga mengutip pemberitaan media yang memuat pengakuan Abu Janda soal ajakan menjadi influencer dan dibayar dengan nominal yang besar.
Hal itupun kemudian direspon oleh politis PKS, Tifatul Sembiring. Diapun mempertanyakan hal yang serupa. "Istilahnya lebih tepat influencer atau buzzerRp...?" kata dia dilihat di akun Twitternya, Kamis, 11 Februari 2021.
Dia menyebutkan, para buzzer yang dia maksud memiliki perilaku yang aneh. Sebab, mereka mengomentari semua hal terlebih lagi jika ada yang berlawanan dengan pemerintah.
"Aneh2 perilakunya, semua dikomentari. Jika orang beda pendapat dg pemerintah, diserang be-ramai2. Tak peduli bahasa2 rasis, fitnah dsb. Bahkan sekelas Pak Kwik pun takut...," kata mantan Menkominfo itu.
Netizen juga ikut mengomentari kicauan mantan Presiden PKS tersebut. Ini tanggapan netizen.
"Setuju bgt Pak. Beda pendapat langsung disikat. 'Katanya' sih negara demokrasi dan pingin dikritik. Yg ada malah diserang habis2an. Buzzer bukan influencer," kicau seorang netizen.
"Ajaib Ustadz, uang negara di gunakan utk menghancurkan persatuan negara," komentar netizen lainnya.