Dua Hari Pemadaman, 3 Hektar Lahan Warga Muntai Barat Bengkalis Terbakar
RIAU24.COM - BENGKALIS - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali terjadi di wilayah Kabupaten Bengkalis. Kali ini karhutla terjadi di Desa Muntai Barat berbatasan dengan Desa Bantan Bantan Timur Kecamatan Bantan. Luas lahan yang terbakar diperkirakan mencapai 3 hektar.
Kades Muntau Barat, Subari saat dihubungi, mengatakan, lahan yang terbakar sebagian lahan semak belukar sebagian lagi perkebunan karet milik warga. Api terpantau mulai pukul 14.00 WIB, Senin 8 Februari 2021 kemarin. Sejak saat itu kata Subari, upaya pemadaman telah dilakukan.
“Saat ini sedang berlangsung upaya pemadaman dan pendinginan di loasi kebakaran. Cuaca cukup panas dan angin berhembus cukup kencang dan arahnya berubah-rubah, kondisi semacam ini sangat rawan karena yang terbakar lahan gambut jadi sangat mudah api kembali membesar,”ungkap Subari, Selasa 9 Februari 2021.
Saat ini, regu pemadam masih berjibaku di lokasi kebakaran, diantaranya anggota Polri (Polsek Bantan) berjumlah 10 orang, TNI 3 orang, BPBD 10 orang, Damkar 10 orang, Satpol PP 10 orang, MPA 18 orang dan dibantu masyarakat setempat 20 orang.
Menurut Subari, Kapolsek Bantan AKP Zulmar bersama anggotanya sudah dua hari berada di lokasi melakukan pemadaman. Saat ini kata Subari, sumber air baku di lokasi kebakaran masih terjangkau.
"Ya kita berharaplah karhutla ini segera padam dan tidak ada lagi karhutala lain, baik di Desa Muntai Barat maupun di desa lain,”ungkapnya.
Ditanya soal penyebab kebakaran, Subari mengaku tidak tahu mengenai hal itu, dirinya hanya menerima laporan pukul 14.00 sore Senin kemarin, lalu meninjau ke lokasi.
"Soal itu biar pihak terkait yang menyelidiki, saya tidak tahu api bersumber dari mana,”ungkapnya.
Sebelumnya kebakaran hutan dan lahan juga terjadi di Desa Darul Aman Kecamatan Rupat. Kebakaran yang terjadi beberapa hari lalu itu berhasil dipadammkan. Pendinginan masih terus dilakukan untuk mengantisipasi agar api tidak kembali hidup.
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, karhutla terus saja terjadi di wilayah Kabupaten Bengkalis saban kali musim kemarau tiba. Hal itu terjadi Karena sebagian, besar wilayah perkebunan dan hutan di Bengkalis merupakan lahan gambut, saat musim kemarau sangat mudah terbakar.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemkab Bengkalis bersama pihak terkait, sebagai upaya mengantisipasi karhutla di daerah ini. eperti menyekat sejumlah kanal hingga menggali embung-embung di tengah lahan perkebunan sebagai antisipasi ketersediaan air baku.
“Tapi kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan baik saat membersihkan lahan aupun membuka lahan perkebunan baru jauh lebih penting. Unuk itu, kepada semua stake holder untuk saling mengingatkan, bahwa membersihkan lahan dengan cara membakar resikonya sangat besar. Mohon tidak dilakukan,”kata Wakil Ketua DPRD Sofyan.