RIAU24.COM -  Dengan polusi yang meningkat setiap hari, orang-orang menjadi lebih peduli, sekarang lebih dari sebelumnya, tentang perubahan iklim. Perubahan iklim global yang meningkat telah menyebabkan lapisan es mencair sehingga mempengaruhi lautan secara drastis. Tidak hanya permukaan air bumi yang naik, tetapi kondisi airnya juga berubah.

Pada 4 Februari, sebuah pantai di Chili mengalami kasus misterius.

Ribuan ikan ditemukan terdampar di tepi Pantai Horcones, wilayah Biobio tengah-selatan Cile.

MercoPress melaporkan bahwa Dinas Perikanan dan Budidaya Nasional Chile (Sernapesca), melakukan pengujian di atas air dan menemukan klorofil, sejenis bakteri yang mengurangi kadar oksigen di dalam air, yang mungkin menjadi penyebab kematian massal ikan-ikan ini.

Penduduk setempat yang menemukan situasi tersebut dan melaporkannya kepada pihak berwenang karena mereka khawatir bahwa suhu dan kualitas air yang memburuk adalah penyebab insiden ini.

Kepiting dan binatang laut lainnya ditemukan di antara ikan mati yang terdampar di pantai. Besarnya insiden ini membuat orang-orang berspekulasi bahwa hal itu disebabkan oleh perubahan iklim yang semakin meningkat.

Namun, ini bukan pertama kalinya insiden seperti ini terjadi di Chili. Kembali pada tahun 2016, ribuan sarden ditemukan mati di dekat Sungai Queule di Chili. EcoWatch melaporkan bahwa seluruh area diblokir oleh Sernapesca setelah dianggap sebagai bahaya kesehatan utama.

Pada saat itu, nelayan di wilayah tersebut kekurangan hasil tangkapan mereka dan Sernapesca harus menutup seluruh wilayah sungai karena mereka curiga ada lebih banyak ikan mati di dalam air. Orang-orang dilarang makan sarden mati ini karena pihak berwenang menyatakan mereka terkontaminasi.