RIAU24.COM - Ketenaran micin atau MSG di Indonesia tak bisa dipungkiri lagi. Bahan penyedap rasa ini sering dikaitkan dengan berbagai hal buruk dan mitos, hingga dianggap bisa bikin bodoh.

Dirangkum dari berbagai sumber, pada 1997, sempat diadakan pertemuan konsensus yang membahas apakah micin berbahaya atau tidak. Salah satu hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah tingkat asupan yang aman mengenai micin.

Para peneliti memaparkan bahwa micin dapat diberikan secara terus-menerus pada manusia dalam dosis besar tanpa menimbulkan efek samping. Salah satunya penelitian yang dilakukan Bazzano pada 1970.

Penemu micin ini bernama Kikunae Ikeda seorang profesor di Departemen Kinia Tokyo Imperial Universitg atau sekarang di sebut Tokyo University.

MSG ini ditemukan pada tahun 1907, dan dikenal sebagai bumbu umami yang ada di semua dapur masyarakat Jepang.

Mengapa disebut umami? mengutip penjelasan di laman Ajinomoto.co.jp, hal ini dikarenakan orang yang mencoba masakan dengan dibumbui MSG ini berujar “umai!”.